Perjuangan dan Keberkahan Sedekah Cukur Mang Udon

Serba-serbi Warga

Perjuangan dan Keberkahan Sedekah Cukur Mang Udon

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 20 Feb 2023 15:00 WIB
Sedekah cukur ala Mang Udon, tukang pangkas rambut dari Sukabumi.
Sedekah cukur ala Mang Udon, tukang pangkas rambut dari Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Mang Udon (45) demikian warga di Kampung Simpenan, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi menyebutnya. Ia dikenal karena aksi sedekah cukurnya, menggratiskan tarif cukur untuk anak yatim dan lansia.

Pria bernama lengkap Ujang Sudrajat itu sudah melakukan aksi sosialnya selama 21 tahun, sejak awal berkiprah sebagai tukang cukur tahun 2002 silam. Selain inisiatif sendiri, Mang Udon juga mendapat pesan dari orang tuanya.

"Dapat pesan dari ibu saya, bapak saya dulu. Katanya titip kalau kalau ada anak yatim, bapak-bapak tua, mau cukur sampai kapanpun jangan bayar Insyaallah kamu ke depan berkah," kata Udon saat ditemui detikJabar akhir pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesan soal berkah itu terbukti, Udon yang awalnya hanya menyewa lapak di pinggir jalan Simpenan, Sukabumi, kini lapak tersebut sudah dibeli pada 2022.

"Alhamdulillah dulu sewa, sekarang terbeli. Mungkin ini yang namanya berkah dan buah dari kebaikan, karena saya bukan ingin terkenal atau bagaimana karena semuanya saya kembalikan kepada Allah SWT yang menilai isi hati seseorang," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Hasil pernikahan dengan sang istri, Udon dikaruniai lima orang anak. Lagi-lagi, meski hanya menjadi tukang cukur di lapak sederhana, ia bisa menyekolahkan anak-anaknya bahkan hingga kuliah.

"Anak lima, yang paling besar kuliah keperawatan. Adik-adiknya masih sekolah, itu semua dari hasil syukur. Alhamdulillah berkah, rezeki selalu ada lebihnya untuk dibawa pulang," ungkapnya.

Rata-rata Udon bersama seorang pegawainya mencukur 60 orang setiap harinya. Dia bekerja dari pagi sampai sore. Rata-rata cukur yang ia gratiskan bisa sampai 10 orang.

"Kalau 10 Muharram apalagi, saya gratiskan. Kalau setiap hari ada 10 anak yatim dan orang lanjut usia yang saya cukur, ada saja dan saya percaya tidak akan kekurangan rezeki dengan berbuat seperti itu," ujarnnya.

"Kalau lebaran bisa sampai tengah malam, saya layani. Karena banyak yang ingin tampil baru di hari raya, saya dibantu pegawai. Kalau sendirian enggak sanggup," tambahnya.

Udon tidak pernah memasang papan nama, tidak ada satu coretan kalimat yang mengarah pada nama lapak cukurnya. Namun setiap hari, antrian warga kerap memenuhi tempat parkir lapak cukur Udon.

"Mungkin dari mulut ke mulut, saya tidak pernah promosi atau ngiklan. Papan nama saja tidak ada, mungkin itu berkahnya ya. Setiap hari ada saja orang baru, dari Jampang, dari Palabuhanratu," pungkasnya.

(sya/iqk)


Hide Ads