Bus listrik trayek Leuwipanjang-Dago tak lagu beroperasi. Hal ini dikarenakan belum adanya kerja sama antara Ditjen Perhubungan Darat dan Damri.
Bus listrik hasil hibah kegiatan G20 itu sempat beroperasi. Uji coba sempat dilakukan pada Desember 2022.
"Bus listrik trayek Leuwipanjang-Dago sekarang di-off dulu. Karena belum ada kesepakatan kerja sama dengan pemerintah," kata Kepala Terminal Leuwipanjang Asep Hidayat saat ditemui detikJabar di Terminal Leuwipanjang, Selasa (21/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asep mengatakan trayek Leuwipanjang-Dago untuk sementara dilayani konvensional. Pihaknya menarik salah satu bus dari dari koridor lima untuk melayani trayek Leuwipanjang-Dago.
"Sejak Januari (tidak beroperasi). Pelaksanaan uji coba itu sekitar satu sampai dua bulanan," ucap Asep.
Asep mengaku selama uji coba antusiasme masyarakat tinggi menikmati Bus listrik. Namun, karena belum ada perpanjangan kerja sama, lanjut dia, sehingga bus itu yak lagi beroperasi.
"Kemarin banyak yang nanya, menanyakan bus listrik. Biarpun sudah berbayar Rp 5 ribu. Supaya koridor tetap aktif dan penumpang tak terlantar, dioperasikan dulu bus lama," ucap Asep.
Saat ini pihak Terminal Leuwipanjang menunggu perpanjangan kerja sama terjalin lagi agar Bus listrik beroperasi. Asep mengaku sejatinya pemerintah memiliki target agar bus listrik bisa beroperasi di Kota Bandung.
"Charging-nya diamankan dulu," kata Asep.
(sud/mso)