Tak Boleh Ada Nama Kim Ju Ae Lagi di Korea Utara

Kabar Internasional

Tak Boleh Ada Nama Kim Ju Ae Lagi di Korea Utara

Tim detikTravel - detikJabar
Sabtu, 18 Feb 2023 12:30 WIB
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un, center left, with his daughter attends a military parade to mark the 75th founding anniversary of the Korean People’s Army on Kim Il Sung Square in Pyongyang, North Korea Wednesday, Feb. 8, 2023. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads: KCNA which is the abbreviation for Korean Central News Agency. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Kim Jong Un dan Putrinya (Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Jakarta -

Warga Korea Utara (Korut) dilarang memilik nama Kim Ju Ae, nama yang sama dengan putri Kim Jong Un. Warga yang sudah terlanjur bernama Kim Ju Ae harus diubah.

Mengutip dari detikTravel, Radio Free Asia melaporkan salah seorang warga dipanggil ke kantor pemerintah setempat, nama anaknya sama dengan putri Kim Jong Un. Anak itu bernama Ju Ae berusia 12 tahun. Orang tua Ju Ae diminta untuk mengganti nama anaknya.

Hal itu dikarenakan Korut baru-baru ini melarang warganya punya nama yang sama dengan keluarga Kim Jong Un, menurut beberapa sumber kepada RFA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber tersebut mengatakan pemerintah Korut saat ini memaksa semua orang bernama Ju Ae untuk mengganti nama mereka. Hal itu seiring dengan kemungkinan bahwa putri orang nomor satu Korut itu bakal memiliki peran penting sebagai politisi, alat propaganda, maupun keduanya.

"Pejabat jaminan sosial mengatakan bahwa alasan pihak berwenang menyelidiki orang dengan nama 'Ju Ae' dan memaksa mereka mengganti nama karena nama putri yang disebut-sebut sebagai 'Anak yang Mulia dengan Martabat Tertinggi' adalah Ju Ae," kata seorang sumber, merujuk pada Kim Jong Un.

ADVERTISEMENT

"Perintah telah dikeluarkan untuk menyingkirkan siapa pun yang memiliki nama serupa," ucap sumber itu.

Seorang sumber lainnya juga mengatakan bahwa unit pengawas lingkungan menyerukan warga Provinsi Pyongan Selatan yang punya nama Ju Ae untuk mengubah nama mereka hingga akhir pekan ini.

"Ju Ae, putri dari Martabat Tertinggi, telah naik pangkat menjadi 'Anak yang Dihormati' dari 'Anak yang Mulia [atau Tercinta]," kata sumber anonim.

"Nama 'Ju Ae' kini sedang dikendalikan sehingga warga biasa tidak bisa menggunakannya," kata sumber anonim itu menambahkan.

Warga pun memprotes soal kebijakan tersebut. Warga Korut keberatan jika penamaan Ju Ae dianggap melecehkan pimpinan negara. Padahal, hal itu tak bermaksud demikian.

"Mereka bertanya, 'Siapa yang akan menamai putri mereka Ju Ae jika kami tahu itu adalah nama putri Martabat Tertinggi?'" ujar sumber.

Menurut sumber tersebut, warga baru tahu soal nama putri Kim beberapa bulan setelah dia pertama kali tampil di depan publik pada November 2022. Warga juga baru tahu setelah para pejabat pemerintah banyak membicarakan sang putri.

Desakan untuk mengubah nama ini sebetulnya bukan kali pertama. Dalam sejarah Korea Utara, perintah mengganti nama ini terjadi tiga kali di mana ketiganya adalah perintah tak boleh punya nama yang sama dengan pemimpin yang sedang menjabat saat itu.

Nama-nama yang juga dilarang digunakan oleh warga Korut adalah Kim Il Sung, Kim Jong Il, dan Kim Jong Un.

Kim Ju Ae selama ini disebut-sebut bakal menjadi calon penerus Kim Jong Un di masa mendatang. Kemunculannya selama beberapa waktu terakhir memicu spekulasi bahwa Kim hendak memperkenalkannya sebagai suksesor dia.

Ju Ae pertama kali muncul di depan publik saat mengunjungi lokasi uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM), Hwasong-17, pada November 2022 lalu.

Momen berikutnya kala ia dan Kim berfoto dengan ilmuwan, pejabat, dan petugas yang terlibat dalam peluncuran Hwasong-17 di bulan yang sama. Kemudian yang terbaru, yakni saat dia, Kim, dan ibunya Ri Sol Ju menghadiri acara perjamuan militer memperingati 75 tahun Tentara Rakyat Korea (Korean People's Army/KPA)

Artikel ini sudah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini




(sud/dir)


Hide Ads