Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan gempa bumi di Turki dan Suriah merupakan bencana alam terburuk di wilayah itu dalam seabad terakhir.
"Kami menyaksikan bencana alam terburuk di wilayah Eropa selama satu abad. Kami masih mempelajari besarnya bencana ini. Kerugian yang sebenarnya belum diketahui," kata Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari detikNews, Rabu (15/2/2023).
Turki salah satu dari 53 negara yang terdaftar WHO wilayah Eropa. Sementara itu, Suriah masuk wilayah Mediterania Timur. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan saat ini jumlah korban tewas akibat gempa 35.418 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The White Helmets, kelompok sukarelawan pertahanan sipil Suriah menyebut jumlah korban tewas akibat gempa mencapai 2.166 orang di daerah yang dikuasai oposisi, sementara Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan 1.414 orang tewas di daerah yang dikuasai pemerintah.
Angka-angka terbaru ini membuat total korban tewas dalam bencana ini menjadi sedikitnya 39.000 orang. Kedua negara itu menyatakan khawatir dengan ribuan korban lainnya meninggal karena gempa.
"Di Turki, jumlah total anak-anak yang tinggal di 10 provinsi yang dilanda dua gempa bumi adalah 4,6 juta anak. Di Suriah, 2,5 juta anak terkena dampaknya," kata juru bicara UNICEF James Elder kepada para wartawan di Jenewa.
"UNICEF khawatir ribuan anak telah tewas," kata Elder, seraya memperingatkan bahwa "bahkan tanpa jumlah yang diverifikasi, jelas sekali bahwa jumlah tersebut akan terus bertambah," katanya menambahkan.
Mengingat jumlah korban tewas yang terus meningkat, Elder mengatakan bahwa "banyak sekali anak-anak yang kehilangan orang tua akibat gempa bumi dahsyat ini," tutup James.
Artikel ini sudah tayang di detikNews, baca selengkapnya di sini.
(sud/mso)