Aktivitas proyek pengerukan tanah di Blok Dua, Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, dikeluhkan warga. Akibat proyek tersebut, aktivitas warga jadi terganggu.
Kabar tersebut heboh di media sosial. Dalam unggahan akun Instagram @obrolanmajalengka menyebut, akses jalan di lokasi proyek tertutup tanah akibat pengerukan tanah itu. Imbasnya, jalan yang biasa digunakan warga untuk beraktivitas kini tidak bisa dilalui.
Kadus Lingga Jaya, Lengkong Kulon, Indra Nurcahya membenarkan terkait kabar yang beredar di media sosial tersebut. Indra menyampaikan, imbas hal itu sejumlah pengelola objek wisata mengeluh. Pasalnya, jalur tersebut merupakan jalur alternatif wisata Curug Kiara Danu dan Kira Pancar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga dengar (kabar medsos). Warga keganggu dengan aktivitasnya. Apalagi ke wisata, pedagang-pedagangnya pada ngeluh. Kalau pengunjung ada aja, tapi kerasa ngaruhnya," kata Indra saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (10/2/2023).
Indra menegaskan, lokasi proyek tersebut bukan tanah milik desa, melainkan tanah pribadi warga. Adapun jalan yang tertutup akibat proyek tersebut diperkirakan sekitar 500 meter. "Itu tanah pribadi (warga). Kalau lokasinya betul di Desa Lengkong Kulon," ujar dia.
Disinggung apakah aktivitas proyek tersebut sudah ada izin dari desa. Indra mengatakan, pemerintah desa sebelumnya tidak mengizinkan aktivitas tersebut. Namun setelah ada komitmen, akhirnya pemerintah desa mengizinkan proyek pengerukan tanah tersebut.
"Awalnya pihak desa mah nggak ngasih izin. Udah ngobrol sama Kuwu (Kepala Desa). Pihak desa juga pernah manggil yang punya lahan. Pemdes, BPD, minta pertanggung jawaban ke pengelola soal jalan rusak. Kata yang punya lahan, menyanggupi memperbaiki. Akhirnya dibuatkan MoU," jelas dia.
Baca juga: MA Lipatgandakan Vonis Eks Ketua Kadin Jabar |
Menurut Indra, aktivitas proyek tersebut baru berjalan sekitar kurang dari satu bulan. Namun ia belum mengetahui sampai kapan proyek tersebut berlangsung.
"Saya nggak ikut riuangan, yang jelas udah bikin MoU. Enggak tahu berapa lamanya," kata dia.
(mso/mso)