DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan.
Siti Nulida (41), wanita asal Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi tewas mengenaskan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Ia diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 5.
Kabar itu viral di media sosial Facebook. Salah seorang WNI asal Lampung di Dubai, Gustia Rahayu menyampaikan kronologi penemuan jasad Siti Nulida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gustia mengatakan selama di Dubai, korban tinggal mengontrak. Di Dubai, korban bekerja menjadi TKW kaburan atau swasta.
"Posisi teh Nulida ini kaburan dan dia punya pacar orang Pakistan. Ngontrak sama pacarnya, pacarnya nggak tanggung jawab dengan kontrakan, tiga bulan dia kabur. Positif yang punya kontrakan itu marah," kata Gustia saat dihubungi detikJabar, Jumat (10/2/2023).
Dia mengatakan pemilik kontrakan marah kepada Nulida dan akhirnya ia disekap hingga tak diberi makan. Sepekan kemudian, Gustia melihat jasad Nulida sudah terkapar di tanah dengan kondisi mengkhawatirkan.
"Sampai dia stres nggak ada jalan lain, lalu pakai jalan pintas. Jalan pintasnya dia bunuh diri. Bunuh dirinya seram, dia loncat dari gedung," ujarnya.
"Bunuh dirinya Selasa (7/2) jam 03:00 subuh sempat dibawa ke rumah sakit, tapi tidak tertolong. Jam 05:00 pagi meninggal," sambungnya.
Gustia mengaku tak begitu dekat dengan korban. Mereka memiliki kesibukan masing-masing dan hanya bertukar kabar via chat. Dokumen identitas dan yang lainnya, menurutnya tak dapat ditemukan.
"Dia banyak diam nggak banyak curhat. Kita pun jarang ketemu, paling satu bulan dua kali karena kita sibuk masing-masing kerja. Paling banyak chat nanya-nanya kabar," katanya.
Saat ini, jenazah Siti Nulida sudah dimakamkan di tempat pemakaman khusus TKW kaburan. "Kalau status orang kaburan itu identitas nggak ada, jadi polisi mau mengirimkan ke Indonesia pun susah, terpaksa polisi mengatasinya dengan kuburan massal khusus buat TKW kaburan," ucap Gustia.
Sementara itu, Kapolsek Sukalarang Resor Sukabumi Kota AKP Asep Jenal Abidin membenarkan adanya warga Sukalarang yang meninggal di Dubai. Pihak keluarga pun, kata dia, sudah mendapatkan informasi kematian Siti Nulida.
"Betul warga Titisan sesuai dengan foto di Facebook. Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang. Almarhum punya suami dan anak, tapi suaminya kurang dengar (pendengaran kurang), jadi diarahkan ke adik iparnya kalau ada apa-apa," kata Asep.
"Pihak keluarga sudah tahu meninggal, jadi informasi awalnya ilegal sudah pindah-pindah kosan, kaburan. Sempat diarahkan ke KBRI kalau mau pulang, tapi yang bersangkutan tidak mau," ujarnya.
(mso/orb)