Cara bayar pajak bumi dan bangunan (PBB) kini jadi lebih mudah. Pasalnya, individu atau lembaga wajib pajak dapat melakukan pembayaran secara daring lewat aplikasi Lokapasar maupun layanan lainnya.
Semua kemudahan itu bisa dirasakan oleh orang yang melek teknologi. Tapi pertanyaannya, bagaimana dengan masyarakat lanjut usia yang hidup di desa? Pastinya, hal tersebut agak sedikit merepotkan untuk mereka.
Namun bukan berarti keterbatasan itu menghalangi orang yang ingin hendak bayar pajak. Misalnya seperti ratusan warga di Desa Cikondang, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, yang punya cara unik untuk menunaikan kewajibannya sebagai warga negara taat pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berbekal celengan berisi uang pecahan puluhan ribu dan uang receh, warga yang didominasi lansia ini datang berduyun-duyun mendatangi Kantor Desa Cikondang, Selasa (7/2/2023) kemarin. Aksi unik gerombolan emak-emak dan kakek-kakek itu bahkan sempat diabadikan dalam video yang viral di WhatsApp.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah lansia yang sangat semangat membongkar celengan mereka. Uang kertas yang cukup lusuh dan kepingan uang logam, diserahkan kepada perangkat desa untuk membayar pajak.
Kepala Desa Cikondang, Lia Nuryanah membenarkan ada warganya yang melakukan aksi unik ini. Mereka yang kebanyakan berprofesi sebagai petani itu, sangat antusias membayar PBB dengan uang yang ditabung dalam celengan.
Menariknya, sebagian warga lain datang ke kantor membawa hasil bumi berupa padi, pisang, kapulaga dan tanaman palawija lainnya. Komoditi itu dipakai sebagai ganti uang untuk membayar PBB.
"Benar kang, itu warga kami yang datang untuk membayar pajak. Selain celengan, mereka juga bawa hasil bumi untuk dijual dengan warga lainnya dan uangnya dipakai bayar pajak," kata kades termuda di Kuningan ini kepada detikJabar, Rabu (8/2/2023).
Lia mengaku terkejut melihat bagaimana warga di desanya sangat taat membayar pajak. Apalagi, kata dia, jumlah uang yang terkumpul hasil pembayaran pajak itu mencapai Rp54 juta.
Aksi bayar pajak pakai uang celengan dan hasil bumi ini, lanjut Lia, merupakan salah satu dari program di desanya. Selama satu tahun terakhir, pihaknya sering melakukan edukasi agar warga mau membayar pajak.
Lia menilai, strategi memberikan celengan kepada warganya ini cukup berhasil. Dengan adanya celengan, masyarakat dapat mengumpulkan uang sedikit demi sedikit.
"Ini salah satu program kami, di mana kita sebarkan celengan ke 315 kepala keluarga. Hasilnya seperti sekarang, ternyata warga kami sangat antusias membayar pajak. Kita melakukan ini karena memang banyak warga yang bekerja jadi petani," terangnya.
Lia berharap agar aksi unik ini bisa berjalan lebih baik kedepannya. Mengingat, antusias dalam membayar pajak ini salah satu bentuk bahwa warga di desanya sangat taat pajak.
(mso/mso)