Jelajah Virtual Pemburu Rezeki di Lautan Sampah Pantai Loji

Visual 360

Jelajah Virtual Pemburu Rezeki di Lautan Sampah Pantai Loji

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 05 Feb 2023 10:45 WIB
Abah Loji, pemburu sampah plastik di pesisir Pantai Loji Sukabumi
Abah Tami (75) pemburu sampah plastik di pesisir Pantai Loji Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Pantai Loji berada di daerah Teluk Palabuhanratu atau tepatnya di Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Posisi pantai ini diapit dua muara, salah satunya Muara Cimandiri.

Ratusan kilogram sampah berbagai jenis dimuntahkan setiap harinya ke pesisir ini, mayoritas sampah berupa batang kayu hingga botol dan gelas bekas air minum dalam kemasan. Sampah itu setiap hari diais oleh sejumlah pemulung, salah satunya Abah Tami (75).

1. Bertelanjang Kaki Mengais Rezeki

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tami, kakek berusia 75 tahun itu berhenti sejenak untuk menghela nafas panjang lalu kembali melangkahkan kaki telanjangnya menerobos sampah yang menghampar di Pesisir Pantai Loji, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.

ADVERTISEMENT

"Dari jam 01.00 WIB, sambil menunggu air pasang biasanya sampah-sampah plastik terbawa ke pantai. Hanya sepertinya malam tadi yang terbawa kebanyakan sampah kayu," kata Tami saat ditemui detikJabar, Kamis (2/2/2023).

Tami tidak menampik, air pasang di pesisir Loji yang datang di waktu tertentu adalah berkah. Tidak sedikit warga lainnya yang berlomba mengejar waktu demi mendapat timbunan sampah plastik.

"Kalau sampai pagi air masih pasang, cari sampah plastiknya

ada yang sampai pakaj perahu. Ada juga yang berburu sampah pesisir. Biasanya kalau Caang bulan (terang bulan) pasti air naik, sampah dari Sungai Cimandiri terbawa air laut kembali ke pantai," ucapnya seraya menyeka keringat.


2. Sampah Datang di Saat Air Pasang


Air Pasang kerap ditunggu para pemulung di Kampung Sidat, biasanya pasang terjadi malam hari atau diwaktu-waktu tertentu.

"Kalau air pasang, sampah yang di bawa banyak. Rupa-rupa jenis sampah plastik yang bisa kita kumpulkan, kalau pasang besar sehari bisa dapat sampah plastik hingga 2 kuintal kalau hari-hari biasa seperti sekarang paling jago bisa dapat 20 kilogram," ujar Tami.

Berbagai jenis sampah dipilah, kebanyakan gelas plastik dan botol air mineral. Namun ketika pasang banyak benda unik dan langka yang ditemukan dalam kondisi utuh.

"Pernah dapat Citel (panci untuk menanak nasi) utuh, lalu blong (drum plastik). Itu tidak saya jual, tapi saya pakai untuk di rumah," tuturnya.

3. Mengolah Sampah Menjadi Berkah

Tami sebenarnya warga Bagbagan, Kampung Mariuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan sekitar 4 kilometer dari Kampung Sidat tempatnya berburu palstik. Sebuah bangunan kecil dijadikan tempat penampungan plastik hasil memulung.

"Diambilnya seminggu sekali, satu kilogram kemarin bisa sampai Rp3000,- . Kalau sekarang Rp 2.500,- lumayan hasilnya untuk sehari-hari kebutuhan dapur bisa beli beras dan lauk," lirihnya.

"Saya sekarang hanya tinggal dengan istri, anak semuanya 5 sudah mencar (berpisah) semua punya cucu 13 orang, jadi sekarang tinggal dengan istri. Karena enggak mau kolot di rumah (menua di rumah), sudah 8 tahun saya mencari sampah plastik," sambungnya.

(sya/yum)


Hide Ads