Curhat Peserta Program Petani Milenial: Malu Nanggung Utang Rp1,3 M

Curhat Peserta Program Petani Milenial: Malu Nanggung Utang Rp1,3 M

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 02 Feb 2023 18:00 WIB
Postingan Ridwan Kamil soal petani milenial
Postingan Ridwan Kamil soal petani milenial (Foto: Instagram Ridwan Kamil)
Bandung - Program Petani Milenial yang digalakan Pemprov Jawa Barat kini mulai dipertanyakan. Di tengah gembar-gembor inovasi unggulan untuk kalangan anak muda tersebut, kini muncul pernyataan jika program Petani Milenial hanya jadi ajang pencitraan dari para pejabat daerah.

Pernyataan itu disampaikan langsung Rizky Anggara. Ia merupakan ketua kelompok dari generasi pertama Petani Milenial yang dikukuhkan Pemprov Jawa Barat 2021 silam. Rizky sendiri, kini harus menanggung masalah akibat beban utang senilai Rp 1,3 miliar yang digunakan kelompoknya lewat pinjaman bank untuk kebutuhan garapan program Petani Milenial.

Saat dihubungi detikJabar, pemuda asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu bercerita jika program Petani Milenial hanya jadi ajang pencitraan. Contohnya saja saat Rizky mengalami masalah di lapangan, kelompoknya tidak pernah mendapat solusi penanganan dari Pemprov Jabar.

Namun saat mereka mendapatkan panen, para pejabatnya berbondong-bondong datang lengkap dengan dokumentasi yang akan dipajang di media sosial.

"Kita panen nih, mereka berbondong-bondong datang ke tempat kita. Dokumentasi dan sebagainya. Tapi giliran sekarang nama kita kotor di bank, rumah kita didatangi orang bank, mereka lepas tangan," kata Rizky, Rabu (1/2/2023).

Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Rizky sebetulnya mengaku malu untuk membeberkan seabreg masalah program Petani Milenial Milenial tersebut. Namun, yang hanya ia inginkan adalah itikad baik dari Pemprov Jabar dalam menyelesaikan masalah kelompoknya hingga harus mengutang ke bank senilai Rp 1,3 miliar.

Tapi masalahnya, sejak dulu, Rizky mengaku itikad itu tak pernah ditunjukkan para pejabat Pemprov Jabar. Misalnya saja saat acara Inagurasi Petani Milenial Angkatan 2021 di Bogor pada Maret 2022, pemprov tak kunjung menunjukkan tanda-tanda mau bertanggungjawab menyelesaikan masalah kelompoknya.

"Tadinya kami mengancam tidak akan ikut kegiatan tersebut. Tapi karena mendapatkan uang saku, gas aja. Jujur ini mah satu-satunya alasan," tulis Rizky dalam sebuah thread yang ia cuit di akun Twitter-nya. Rizky pun telah mengizinkan detikJabar untuk mengutip thread tersebut.

Malam inagurasi itu bahkan sampai dikemas menjadi talkshow acara TV swasta nasional yang dipimpin langsung oleh host kondang di Indonesia. Tak ayal, wajah Rizky pun terpampang di sana lantaran ia ikut serta menyampaikan testimoni hingga menjadi video yang ditampilkan di acara itu.

"Kami tersenyum saja karena narasumber yang ditampilkan bukan bentukan dari program ini (Petani Milenial). Melainkan mereka yang telah sukses jauh sebelum adanya program ini," tulis Rizky lagi di cuitan thread-nya.

Karena wajahnya kerap dipajang untuk testimoni program Petani Milenial, Rizky pun hanya bisa pasrah. Pernah suatu waktu, testimoninya juga ikut dipamerkan dalam sebuah pameran di Malang mengenai klaim kesuksesan program ini. Sontak, Rizky yang juga berkuliah di Malang, harus ikut menanggung malu karena nyatanya Petani Milenial kini menyisakan masalah sebagaimana yang ia rasakan.

"Kalau saya pribadi, jujur saya juga malu. Saya dijadikan kayak testimoni di Petani Milenial. Karena saya kan sebagai ketua, saya di setiap event pasti selalu diminta testimoni. Kebetulan saya kuliah di Malang, dari dinas kemudian ada pameran di Malang. Nama saya akhirnya dibawa-bawa, wajah saya dibawa-bawa, tapi hasilnya apa," kata Rizky mengungkapkan kekesalannya itu.

Rizky pun kini menanggung beban moral kelompoknya lantaran memiliki utang Rp 1,3 miliar ke bank untuk permodalan Petani Milenial. Meski namanya tak ikut dalam kredit tersebut, namun tetap saja ia merasakan bagaimana sedihnya salah satu kawan yang harus ditagih petugas bank hingga ke rumah.

Rizky berharap Pemprov Jabar bisa turun tangan mengatasi masalah kelompok petani milenialnya yang kini memiliki utang di bank senilai Rp 1,3 miliar. Dibanding membentuk Petani Milenial baru dan membangga-banggakannya ke daerah lain, bahkan hingga ke pemerintah nasional, Rizky mendesak supaya pemprov bisa terlebih dahulu menyelesaikan masalah yang ada di kelompoknya.

"Kami meminta ke pemprov tidak lepas tanggungjawab. Saya sengaja meramaikan ini, sejauh yang saya alami 1 tahun kemarin, setiap kita laporan ke atas, kalau ada masalah, dinas atau Biro Perekonomian itu selalu menyampaikan ke atasannya mereka itu baik-baik aja. Jadi dibanding bikin program Petani Milenial baru, selesaikan dulu nih masalah kami sampai kami harus terjerat utang Rp 1,3 miliar," ucapnya.

Sementara saat dikonfirmasi detikJabar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat Dadan Hidayat mengaku tak bisa mengomentari hal tersebut. Ia menyarankan wartawan untuk mengkonfirmasi langsung hal ini kepada PT Agro Jabar yang disebutnya sebagai avalis dari program Petani Milenial.

"Untuk kaitan ini, saya belum bisa memberikan komentar. Karena yang paling berwenang mengklarifikasi adalah Jabar Agro (PT Agro Jabar) selakuavalis," singkatnya melalui pesan singkat WhatsApp sembari mengirimkan emotikon tangan telungkup.

Penjelasan Pemprov Jabar

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Biro Perekonomian Setda Jawa Barat Yuke Mauliani Septina menjelaskan bahwa dalam program Petani Milenial, pemprov memberikan bantuan melalui fasilitas kerjasama permodalan dengan skema KUR.

Dari hasil evaluasi pemprov, pihaknya mengakui ada kendala dalam pemasaran produk tanaman hias yang digarap kelompok Rizky tersebut.

"Terkait keluhan yang dari petani milenial batch 1 tersebut, dari evaluasi yang dilakukan oleh Pemprov Jabar melalui Biro Perekonomian, memang terdapat kendala pemasaran produk tanaman hias. Offtaker yang berkomitmen menyerap produk petani mengalami gagal ekspor karena pasar mereka di Eropa terdampak konflik Rusia-Ukraina, sehingga offtaker belum bisa melakukan pembayaran ke petani," terangnya.

Yuke menepis anggapan Pemprov Jabar tidak bertanggung jawab atas program petani milenial hingga mengakibat kelompok Rizky dikejar-kejar utang bank. Pemprov kata dia, sudah melakukan sejumlah upaya sekaligus berkomitmen mendampingi petani milenial hingga programnya tuntas.

"Terkait adanya kesan Pemprov Jabar tidak bertanggung jawab dan lepas tangan, dapat disampaikan bahwa Pemprov Jabar telah melakukan upaya-upaya penyelesaian kendala yang ada dan tetap berkomitmen mendampingi petani milenial agar mereka bisa menyelesaikan program sampai tuntas, hingga usaha pertanian mereka maju dan mandiri," tuturnya.

"Dalam pelaksanaan program, Pemprov Jabar juga terus melakukan evaluasi dan pembenahan untuk kesinambungan petmil (Petani Milenial) semakin baik," pungkasnya. (ral/yum)



Hide Ads