Mbah Jambrong, Sosok 'Penunggu' Batu Raksasa di Sukabumi

Mbah Jambrong, Sosok 'Penunggu' Batu Raksasa di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 01 Feb 2023 07:00 WIB
Batu besar di Sukabumi
Batu besar di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Matahari terlihat berusaha menerobos rerimbunan pohon di kawasan Batu Kenit, Cagar Alam Sukawayana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Kesan angker langsung terasa begitu memijakan kaki di kawasan itu.

Suasana tempat itu mirip di film-film bertemakan perburuan harta karun, mirip tempat disembunyikannya harta karun ala-ala Indiana Jones. Akar yang menggantung dari pohon besar dan serakan dedaunan di undakan tangga menuju ke batu raksasa.

Tiga makam keramat palsu dibongkar di tempat itu delapan tahun silam. Padahal meskipun tanpa makam keramat, lokasi itu memang dikenal dengan keangkerannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bermacam penampakan kerap diceritakan dari tempat itu, ada kuntilanak dan bermacam dedemit. Yang paling dikenal babasaan (istilah) adalah sosok Mbah Jambrong Kalapetong, nu ngagegeuh (penunggu) di Batu Kenit," kata Tatung, warga Citepus, kepada detikJabar, Selasa (31/1/2023).

Menurut Tatung, Mbah Jambrong sendiri sudah menjadi istilah yang sedikit banyak diketahui oleh warga di daerah Citepus. Soal sosoknya seperti apa, tidak banyak yang tahu.

ADVERTISEMENT

"Istilah itu dari dulu, ada yang bilang Mbah Jambrong itu sosok astral. Namun kalau dari cerita pencari suluh (kayu bakar) di situ kebanyakannya sosok kuntilanak yang sering muncul, kalau saya sendiri tidak pernah ngalamin. Tapi kalau cerita-cerita saja banyak," ujarnya.

Pantauan detikJabar sebuah batu raksasa terlihat menjulang tinggi tidak kurang dari 5 meter dengan diameter hampir 6 meter. Ada dua rongga dimana salah satunya dahulu kerap dipakai mereka yang datang untuk menyimpan sesajian dan bermacam peralatan berbau mistis.

Di antara sela batu itu terlihat potongan-potongan asbes yang sengaja diselipkan, sepintas asbes itu seperti memotong batu tepat di bagian tengah.

"Ulama, polisi, Satpol PP pihak kehutanan (BKSDA), sampai tentara dulu yang membongkar makam-makam palsu di tempat ini. Padahal tanpa makam pun memang tempat ini kerap didatangi orang, sudah terkenal dari jaman dahulu," ungkapnya.

Terdapat batang-batang kayu tertancap di sepanjang tangga, seperti menghalangi tangga masuk menuju. Diduga batang kayu itu memang sengaja ditancapkan sebagai pagar agar tidak ada lagi orang yang datang ke Batu Kenit.

Kemod warga yang berada di lokasi menyebut kondisi batu kenit tidak seperti dahulu. Dulu banyak tamu datang dari berbagai kota di Indonesia. Saat ini, yang datang kebanyakan warga lokal dengan menggunakan motor, itu pun tidak setiap bulan ada.

"Bisa dihitunglah, mereka masuk ke dalam bawa motor lalu bermalam. Padahal sudah ada larangan praktik yang aneh-aneh, tapi masih saja ada yang sengaja datang dengan berbagai tujuan," ucapnya.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads