Komplek bekas pabrik sitrun atau asam sitrat milik Engsun, seorang pengusaha keturunan Tionghoa itu, disebut-sebut angker. Dikabarkan di tempat itu banyak dihuni makhluk astral.
Salah satu buktinya, bangunan tua yang berlokasi di Jalan Taman Harapan, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya itu sering dijadikan lokasi syuting pembuatan konten video bertema mistis.
Di kanal YouTube misalnya, banyak pembuat konten misteri yang mengulas lokasi dengan luas sekitar 4 hektare ini. Bermacam jenis dan rupa hantu, diklaim menghuni kawasan itu.
Kusmara (68), warga sekitar sekaligus mantan pegawai pabrik sitrun Engsun mengaku tak memungkiri jika bangunan itu relatif angker.
"Lumayan angker lah karena puluhan tahun dibiarkan terlantar. Namanya bangunan kosong, pasti selalu saja ada cerita-cerita mistis, apalagi seluas ini," kata Kusmara, Senin (30/1/2023).
Kusmara sendiri mengaku pernah dua kali melihat penampakan hantu di lokasi itu. Yang pertama penampakan kuntilanak dan yang kedua penampakan sosok pria tua.
"Kalau yang kuntilanak saya lihat di gedung dua lantai. Itu yang sering digunakan foto-foto atau bikin Youtube misteri," kata Kusmara.
![]() |
Bangunan dua lantai itu menurut Kusmara asalnya bangunan tempat penyaringan hasil fermentasi bahan pembuatan asam sitrat. Sementara penampakan kedua yang dialami Kusmara, muncul di bekas kolam limbah.
Dia melihat sosok pria tua misterius. Kemunculan sosok itu muncul tiba-tiba dan menghilang tanpa jejak. "Yang kedua kakek-kakek di dekat kolam limbah. Itu juga aneh, tiba-tiba nembongan (menampakan diri) tapi tak lama menghilang," ujar Kusmara.
Namun berbeda dengan cerita Ajid (55), seorang pemulung yang kerap bermalam di kawasan itu. Meski tidak tiap hari, namun dia mengaku sering tidur di sebuah gubuk yang dia dirikan di komplek itu.
"Alhamdulillah belum pernah melihat. Tapi kalau dibilang angker ya angker, kan kalau malam hari tidak ada lampu," ungkap Ajid.
Dia juga sering melihat para pembuat konten video bercerita tentang keangkeran kawasan itu. "Banyak YouTuber yang datang, yang paling sering disebut oleh mereka adalah jurig dempak (hantu berwajah rata). Tapi saya belum pernah melihat, lagi pula tidak mau juga saya melihat yang begitu," katanya.
Tapi dari sekian banyak malam-malam yang dia lewati gedung tua Engsun, Ajid mengaku sempat merasakan takut hingga memilih kabur dan tidur di komplek olahraga Dadaha.
"Itu waktu beberapa hari setelah kejadian ada yang meninggal di saung sebelah sana. Malam berikutnya saya keu'eung kacida (takut sekali), sampai kabur ke Dadaha," kata Ajid.
Catatan detikJabar, kejadian warga meninggal dunia yang dimaksud Ajid adalah peristiwa temu mayat seorang tunawisma yang terjadi pada 12 Desember 2022. Tunawisma itu meninggal dunia di gubuk yang dia dirikan di komplek pabrik Engsun. (yum/orb)