Istri kedua Bung Karno, Inggit Garnasih diusulkan menjadi pahlawan nasional. Usulan itu mengemuka setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menitipkan pesan kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa hari lalu.
Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi mengatakan, Inggit memang figur yang tepat untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional. Pasalnya, Ibu Bangsa yang mendapat panggilan 'Enggit' dari Bung Karno tersebut telah berperan mengantarkan Bung Karno ke gerbang kemerdekaan Indonesia.
"Bu Inggit ini memang yang mendampingi Bung Karno mulai dari kuliah di Bandung, mendirikan PNI sampai ditahan di Banceuy dan akhirnya dibuang ke Bengkulu. Itu peran Bu Inggit besar sekali mendampingi Bung Karno ke gerbang kemerdekaan," kata Muradi, Senin (30/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, Muradi menyebut harus ada diskusi kembali mengenai usulan Inggit jadi pahlawan nasional ini. Sebab diketahui, ada faktor hubungan pribadi antara Inggit dengan istri Bung Karno yang lain, salah satunya Fatmawati.
"Jadi kalau konteksnya pola hubungan pribadi, kan yang disebutkan sebagai first lady itu Bu Fatmawati yah. Nah ini juga harus didiskusikan lebih lanjut karena itu akan mencederai perasaan keluarga Bung Karno atau enggak. Problemnya itu sebenarnya kalau saya lihat," ujar Muradi.
Salah satu yang turut Muradi sorot ialah mengenai persetujuan keluarga besar Bung Karno dari keturunan Fatmawati. Meskipun peran Inggit begitu besar untuk Bung Karno selama masa pergerakan Indonesia, namun menurut Muradi, faktor psikologis tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata.
"Jadi kan Bu Inggit ini enggak punya anak dari Bung Karno. Kemudian Bung Karno menjadi presiden bercerai dengan Bu Inggit, terus menikah dengan Bu Fat. Saya kira itu yg perlu didiskusikan lebih lanjut," ungkapnya.
"Poin kemerdekaannya saya setuju, karena Bu Inggit yang mengantarkan Bung Karno ke pintu gerbang kemerdekaan. Cuma memang akan mencederai atau enggak, dinamikanya enggak enak kalau itu dimunculkan lagi," tuturnya menambahkan.
Namun kata Muradi, jika kondisi ini tidak dipermasalahkan oleh Megawati, seharusnya keluarga besar Bung Karno pun tidak masalah atas usulan itu. Sehingga, beberapa kekhawatirannya sudah tidak begitu perlu dikhawatirkan soal usulan Inggit menjadi pahlawan nasional.
"Kalau keluarga besak Bung Karno enggak ada masalah, saya kira oke. Karena kalau Bu Mega dan keluarga besar Bung Karno tidak masalah, saya kira itu harus diapresiasi dan didorong lebih cepat. Karena satu dari perempuan yang memberikan kontribusi untuk kedewasaan Bung Karno secara politik ya Bu Inggit," pungkasnya.
(ral/yum)