Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperjuangkan Inggit Garnasih sebagai pahlawan nasional. Pesan itu disampaikan melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Maka, tadi saya sampaikan pesan Ibu Megawati kepada Pak Ridwan Kamil terkait dengan Ibu Inggit, mari kita perjuangkan sebagai pahlawan nasional. Saudara-saudara sekalian, selamat berjuang," kata Hasto dalam sambutannya di Gedung Sate, Kota Bandung seperti dikutip dari detikNews, Sabtu (28/1/2023).
Selain itu, ujar Hasto, Kota Bandung juga merupakan tempat yang istimewa bagi Soekarno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tahu bagaimana Kota Bandung mengguncang dunia melalui Konferensi Asia Afrika (KAA), kita tahu bagaimana di Kota Bandung ini, Bung Karno melakukan suatu penajaman terhadap asas perjuangan dengan mendirikan Partai Nasional Indonesia dengan mengambil spirit kemerdekaan bangsa Amerika ketika melawan kolonialisme Inggris pada tanggal 4 Juli 1927," ungkap Hasto saat sambutan di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu (28/1/2023).
"Karena itulah kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Gubernur Ridwan Kamil ketika seluruh rekam jejak Bung Karno itu diabadikan menjadi monumen yang sungguh-sungguh hidup di Kota Bandung ini," sambungnya.
Selain itu, Hasto mengenang Bung Karno yang mengguncang dunia dengan pidato Indonesia Menggugat. Dia menyebut Bung Karno sebagai orang yang tak kenal kata menyerah meski pernah dipenjara.
"Tetapi justru dengan penjara itu Bung Karno terus melakukan kristalisasi perjuangan politik," tutur Hasto.
Sekilas Tentang Inggit Garnasih
Sekilas tentang sosok Inggit, Inggit merupakan ibu kos Soekarno, saat sang proklamator itu menempuh pendidikan di Technische Hoge School (THS), Bandung (sekarang Institut Teknologi Bandung). Hingga akhirnya tumbuh benih cinta di antara keduanya, hingga akhirnya naik ke pelaminan.
Perjuangan Inggit Garnasih dalam membantu Soekarno juga terlihat dari caranya merawat, seperti meramu jamu, membuat bedak dan parem. Ia juga sering menjahit kutang, menjual rokok, menjadi agen sabun dan cangkul, bahkan menggadaikan perhiasannya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Kesetiaan Inggit Garnasih kepada Soekarno juga terbukti kala ia menjual segala miliknya, termasuk rumah keluarga dari ibunya, Hal itu dilakukan kala Soekarno diasingkan ke Ende di Pulau Flores.
Namun, pernikahannya Soekarno dan Inggit harus ditimpa godaan kala Soekarno diasingkan ke Bengkulu. Di sana, ia mengajar sebagai guru dan bertemu dengan Fatimah (sekarang dikenal Fatmawati) yang merupakan anak dari Ketua Muhammadiyah setempat Hassan Din.
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Pesan Megawati ke RK: Perjuangkan Inggit Garnasih sebagai Pahlawan Nasional
(yum/yum)