Cara Rinto 'Penghulu' King Kobra Rawat Ular di Rumah

Kabupaten Kuningan

Cara Rinto 'Penghulu' King Kobra Rawat Ular di Rumah

Fathnur Rohman - detikJabar
Senin, 30 Jan 2023 09:00 WIB
Kegiatan budidaya ular king kobra yang digeluti Rinto, warga Desa Windujanten, Kabupaten Kuningan
Kegiatan budidaya ular king kobra yang digeluti Rinto, warga Desa Windujanten, Kabupaten Kuningan. (Foto: Fathnur Rohman/detikJabar)
Kuningan -

Merawat ular berbisa bukanlah pekerjaan mudah. Apalagi jika ular tersebut adalah king kobra, spesies berbahaya yang terkenal mematikan. Hal tersebut sangat disadari oleh Rinto (36), pria asal Desa Windujanten, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang sudah beberapa tahun terakhir merawat ular king kobra. Menariknya bukan hanya satu, tapi ada 10 ekor king kobra dia pelihara di rumahnya.

Berbekal pengalamannya sebagai pawang ular, Rinto sangat terlatih memberikan penanganan khusus terhadap reptil berbahaya ini. Dari mulai memandikan hingga memberi makan. Hanya dia sendiri yang berani melakukannya.

Rinto memanfaatkan halaman belakang rumahnya yang terbilang sempit untuk menempatkan kandang reptil tersebut. Luasnya hanya tiga meter. Namun dia menjamin ular berbisa itu tidak akan berkeliaran karena sudah ditaruh dalam kandang yang terkunci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadinya ditaruh di depan, tapi karena tidak memungkinkan akhirnya diletakkan di halaman belakang rumah. Saya pakai lemari bekas dan box plastik," ujar Rinto saat dihubungi detikJabar, Minggu (29/1/2023) sore.

Hobi ekstrem yang digeluti Rinto dimulai saat ia pertama kali diminta warga mengevakuasi seekor king kobra pada 2017 silam. Seiring berjalannya waktu, Rinto memutuskan fokus merawat ular king kobra.

ADVERTISEMENT

Rinto sudah hafal betul dengan karakteristik ular king kobra yang agresif. Meski pernah dipatuk beberapa kali, tetapi gigitan tersebut tidak membuatnya sampai di rawat di rumah sakit. "Kalau digigit pernah, tapi itu gigitan kosong tanpa bisa," ujarnya.

Dalam sehari, Rinto hampir menghabiskan sebagian waktunya merawat ular king kobra peliharaannya. Meski hanya sebatas mengecek kondisi reptil tersebut. Untuk pakan, ular kking kobra hanya makan satu minggu sekali dengan memburu ular lain. "Kalau pakan, saya biasanya berburu ular-ular lain untuk diberikan makan ke king kobra. Karena ya makanan mereka ular spesies lain," terangnya.

Kendati kerap mencari ular di alam liar, Rinto tidak sampai memburunya dalam jumlah banyak. Dia juga sadar bahwa jika ular untuk makanan king kobra diambil secara berlebihan di alam liar, maka hal itu dapat mengganggu ekosistem. Saat ini, rencana terbesarnya adalah mencoba mengembangbiakan ular king kobra peliharaannya. Pasalnya, beberapa di antaranya berjenis kelamin jantan dan betina.

Pada bulan September 2022 lalu, Rinto mencoba mengawinkan sepasang ular king kobra yang punya panjang sekitar tiga meter. Caranya, dia mengeluarkan kedua ular tersebut dari kandang dan membiarkannya berkembang biak secara alami.

Setelah dikawinkan, ular king kobra itu bertelur sebanyak 30 butir. Mengingat ular jenis ini bersifat kanibal, Rinto kemudian memindahkan telur tersebut ke sebuah kandang khusus.

Rinto menyiapkan sebuah boks khusus yang di dalamnya sudah dilengkapi alas. Telur-telur itu di tempatkan pada boks tersebut agar bisa menetas. Boks itu berfungsi sebagai inkubator manual.

Tingkat keberhasilan untuk menetaskan telur king kobra memakai inkubator manual ini ternyata belum sampai 100 persen. Sebab, setelah empat bulan berlalu hanya lima ekor yang berhasil menetas. Itu pun, tidak semuanya dapat bertahan hidup.

Dari total 10 ekor king kobra yang dipelihara, tujuh di antaranya punya ukuran yang cukup panjang. Salah satunya bahkan mencapai empat meter. Selain king kobra, dia juga memelihara ular piton yang memiliki panjang sampai lima meter. "Semua ular ini kebanyakan saya dapat dari hasil rescue. Harapannya bisa dibudidayakan yang selanjutnya saya ingin merilisnya kembali ke alam liar," katanya.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads