Cikal Bakal Jalur KA Banjar-Pangandaran Bermula dari Kelapa

Lorong Waktu

Cikal Bakal Jalur KA Banjar-Pangandaran Bermula dari Kelapa

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Sabtu, 28 Jan 2023 13:00 WIB
Gedung Kopra Pangandaran era Hindia Belanda
Gedung Kopra Pangandaran era Hindia Belanda (Foto: istimewa)
Pangandaran -

Kabupaten Pangandaran tak hanya terkenal dengan pusat wisata bahari. Tempo dulu, Pangandaran terkenal sebagai wilayah penghasil komoditas perdagangan kelapa dan kopra.

Bahkan dalam buku Sejarah karya Dr Lubis yang berjudul "Pangandaran Dari Masa ke Masa" terdapat sebuah foto yang merupakan gedung Kopra di Pangandaran Tahun 1929.

Dalam tulisannya menyebutkan Pangandaran dikenal sebagai wilayah komoditas perdagangan kelapa dan kopra terbesar pada zaman Belanda se-Asia Tenggara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada zamannya komoditas kelapa menjadi salah satu paling penting di wilayah Priangan Timur, khususnya Pangandaran. Pemerintah Belanda pada waktu itu mengembangkan perkebunan kelapa di Pangandaran.

Pangandaran terancam krisis buah kelapaPangandaran terancam krisis buah kelapa Foto: Andi Nurroni

Produksi industri perkebunan kelapa adalah kopra. Lokasi pabriknya berada di sekitaran pantai Pangandaran, yang kini menjadi tempat relokasi pasar wisata.

ADVERTISEMENT

Kemudian dalam surat kabar Belanda yang terbit 10 Februari 1917, soal Hindia Belanda sebagai daerah produksi dan perdagangan kelapa dengan penulis Blink.

Blink menuliskan soal Budidaya kelapa dan perdagangan kopra. Kelapa atau dalam Bahasa Belanda Kokosnoot merupakan salah satu tanaman yang paling khas di tepi laut di zona tropis dan juga tanaman yang paling tersebar luas.

Ia menjelaskan jika pohon kepala di Pangandaran memiliki rupa tinggi dan ramping, yang umumnya mencapai sekitar 20 meter, tetapi kadang-kadang mencapai 25 meter hingga 30 meter, dengan garis-garis melengkung lembut yang anggun dan mahkota daun yang anggun, terdiri dari 20 hingga 30 daun yang indah, hijau, 4 hingga 6 meter.

Bila pohon kelapa tinggi, maka bergoyang tertiup angin laut, dan sarat dengan buah-buahan yang berat, dari jauh melintasi lautan, memberi isyarat kepada pelaut bahwa dia sedang mendekati pantai tropis.

Selain itu, menurut Blink pohon kelapa kaya akan manfaat dan kegunaan yang terdiri dari pohon dan buahnya. Ia pun mengutip pepatahan Hindia Belanda, yang menyebutkan pohon kelapa memiliki 99 kegunaan dan kegunaan yang keseratus akan segera ditemukan.

Dari mulai Kayu, kulit kayu, kernel, pulp, serat, getah, susu kacang, cangkang keras, dll, semuanya digunakan. Daunnya digunakan untuk atap, sapu dibuat dari tulang rusuk daun, semuanya, bahkan bagian terkecil dari palem, digunakan secara berguna.

Bagian kelapa yang paling berharga untuk diperdagangkan adalah buahnya, kelapa atau kelapa, beserta ampas dan santannya. angkang keras dari kelapa diolah menjadi sendok, gelas minum, dll, dan juga untuk segala macam barang seperti pipa dan kancing.

Akibatnya, mereka mengekspor dari Ceylon sejak 1907. Serat pada batok kelapa (disebut saboet dalam bahasa Melayu) dipukuli dan diparut dan digunakan dalam jumlah besar di Eropa untuk anyaman kelapa, karpet, tali pengikat, boratel, dll. Serat ini dikenal dalam perdagangan sebagai nam coir.

background of coconut spathe fiber, texture from naturebackground of coconut spathe fiber, texture from nature Foto: Getty Images/iStockphoto/jpkirakun

Wilayah Pangandaran disebutkan mempunyai kekayaan pohon kelapa yang melimpah. Maka tak heran jika saat itu pembangunan kereta api di Priangan Timur KA Banjar-Pangandaran dibuat guna memudahkan pengangkatan hasil bumi kelapa.

Kelapa kopra merupakan kelapa kering yang digunakan untuk pembuatan minyak goreng. Maka saat itu hasil kelapa di Pangandaran dimanfaatkan penjajah Belanda untuk bisnis perdagangan komoditas kelapa.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Ghaniy mengatakan produksi kelapa dalam setahun di Pangandaran dari luas tanah yang terdata, luas tanam 25.266 hektar menghasilkan kelapa 13 ribu ton.

"Sedangkan untuk kelapa deres dengan luas tanam 8.834 hektar produksi gula kelapa bisa menghasilkan 71 ribu ton," ucapnya.

Ia mengatakan jika potensi dari pohon kelapa berbagai macam pengolahan, dari mulai sabutnya menjadi cocopeat, airnya menjadi air kelapa kemasan, santan, hingga batok kelapa.

"Produksi industri kelapa di Pangandaran cukup melimpah, maka tak heran jika dulu Pangandaran berjaya menjadi industri kopra terbesar di Asia," ucapnya.

Menurutnya menjadi PR pemerintah dalam pengembangan industri kelapa di Kabupaten Pangandaran yang harus digali. "Ya mungkin itu jadi catatan bagi kami," pungkasnya.

(yum/yum)


Hide Ads