Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak setuju dengan rencana impor beras yang bakal dilakukan pemerintah. Meski saat ini harga gabah kering giling mengalami kenaikan, Ridwan Kamil memastikan Jabar dalam kondisi surplus beras.
"Harusnya Jawa Barat surplus ya. Surplus kita 1,5 juta ton per tahun. Kalau Jawa Barat diupayakan jangan impor karena kita kan berasnya berlebih, kalau provinsi lain silakan," katanya dalam rilis yang diterima, Kamis (26/1/2023).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyatakan, kenaikan harga gabah di Jawa Barat juga sedang dicari penyebabnya. Nantinya, Pemprov Jabar bakal mengintervensi kenaikan tersebut dengan cara operasi pasar maupun subsidi angkutan barang menggunakan anggaran dari Biaya Tak Terduga (BTT). "Pokoknya, Jawa Barat jangan sampai impor. Karena produksinya juga surplus, kalau daerah lain silakan saja," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan inflasi di daerah, Ridwan Kamil mengapresiasi inflasi Kabupaten Cirebon yang ada di angka 4,8%. Namun, apresiasi yang diberikan Ridwan Kamil ada syaratnya.
Salah satunya, Bupati Cirebon Imron harus harus rajin turun ke pasar untuk memantau situasi dan harga yang ada di pasar. "Inflasi diangka 4,8% itu sudah bagus. Cirebon saya apresiasi salah satunya adalah Pak Bupati harus rajin ke pasar, untuk melihat apa yang naik dan mencarikan solusinya," kata Ridwan Kamil.
Menurutnya, banyak cara untuk mengantisipasi inflasi, salah satunya adalah dengan melakukan operasi pasar, mengupdate harga, dan mengintervensi biaya transportasi. "Selain itu, juga melibatkan aparat kepolisian untuk menindak penimbun yang menyebabkan naiknya harga pokok dan lainnya," katanya.