Nasib malang menimpa Nurhayati (37), warga Desa Kertawirama, Kabupaten Kuningan yang menjadi korban meninggal dunia usai tertimpa material longsor pada Minggu (22/1) sore. Nyawanya tak tertolong meski sempat berhasil diselamatkan warga dalam kondisi hidup.
Kepergian Nurhayati meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya, termasuk putrinya yang masih duduk di bangku kelas III sekolah dasar. Tetangga dan kerabatnya juga bahkan tak menyangka, sosok yang dikenal baik itu kini sudah tiada.
Musibah yang dialami Nurhayati begitu tragis. Sebab, pada Minggu siang kemarin dia baru saja menjemput putri kesayangannya yang sudah selesai mengaji. Jarak dari rumah ke madrasah relatif dekat. Jadi dia cukup berjalan kaki untuk mengajak anaknya balik ke rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi cuaca pada saat itu tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga menyebabkan kondisi jalan menuju rumah Nurhayati becek. Situasi itu juga membuat anaknya melepaskan sandal agar tidak tergelincir ketika berjalan.
Setelah melewati jalan setapak menuju kediamannya, si anak ternyata lupa tidak membawa sandalnya. Lantas karena hanya berjarak beberapa meter, sesampainya di rumah Nurhayati memutuskan kembali untuk mengambil alas kaki milik putrinya yang tertinggal.
"Kebetulan jalannya licin, pas mau ke rumah si anak melepas sandalnya. Tadinya habis hujan gede, di sini jalannya masih tanah. Posisi habis sampai rumah, si ibu balik lagi mau ambil sandal," kata Kepala Desa Kertawirama Dani Siswanto kepada detikJabar, Senin (23/1/2023).
Peristiwa mencekam itu akhirnya terjadi. Niat hati mengambil alas kaki anaknya yang tertinggal, Nurhayati justru mengalami musibah. Sebuah tembok penahan tebing sepanjang 10 meter dan lebar sekitar 1 meter tiba-tiba longsor. Seketika, materialnya langsung menimpa dan menimbun tubuh Nurhayati.
Tertimbun beberapa saat, Nurhayati diketahui sempat meminta tolong. Warga yang kebetulan berada di lokasi langsung berusaha menyelamatkan korban. Tidak lama, korban berhasil dievakuasi dalam kondisi hidup.
Akan tetapi takdir berkata lain. Saat hendak dibawa menuju rumah sakit, Nurhayati dinyatakan meninggal dunia. Menurut Dani, kemungkinan korban mengalami luka cukup berat.
"Pas lewat, langsung tertimpa tembok penahan tebing. Sempat tertimbun dan diselamatkan. Tapi dinyatakan meninggal dunia setelah perjalanan ke rumah sakit," tutur Dani.
Jenazah Nurhayati sendiri akhirnya dikebumikan di tempat pemakaman umum di Desa Kertawirama. Isak tangis putri satu-satunya ikut mengantarkan kepergiannya menuju liang lahat.
Sementara itu di tempat terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kuningan beberapa waktu terakhir mengakibatkan sejumlah kawasan mengalami bencana longsor. Hingga Senin siang, total terdapat 17 titik yang dilanda longsor.
Imbas peristiwa tersebut, satu rumah warga di Desa Patala ambruk. Sedangkan di Desa Kertawirama memakan satu korban jiwa. Semua kejadian kebencanaan ini, sebut Indra, merupakan dampak dari adanya fenomena hidrometeorologi.
"Puncaknya mungkin terjadi di antara Januari dan Februari. Misalnya kita sudah merasakan satu minggu ini terjadi curah hujan yang tinggi," jelas Indra.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Indra mengimbau agar masyarakat tidak terlalu banyak melakukan aktivitas di luar rumah saat hujan intensitas tinggi terjadi.
Caption: Lokasi longsor di Desa Kertawirama, Kabupaten Kuningan, yang menyebabkan Nurhayati meninggal dunia (foto: Fathnur Rohman/detikJabar).
(yum/yum)