Menengok Bisnis Emas Imitasi yang Cuannya Enggak Main-main Bosku!

Menengok Bisnis Emas Imitasi yang Cuannya Enggak Main-main Bosku!

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Minggu, 22 Jan 2023 10:30 WIB
Perajin perhiasan emas imitasi di Kabupaten Indramayu
Perajin perhiasan emas imitasi di Kabupaten Indramayu (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Gemparnya pasar global merupakan tantangan tersendiri bagi perajin kemasan. Mereka mempertahankan eksistensi kerajinan perhiasan emas imitasi yang sudah berjalan puluhan tahun.

Di Kelurahan Kepandean, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, puluhan warga terlihat masih menggeluti usaha yang diwariskan secara turun temurun. Yaitu membuat perhiasan emas imitasi yang dikenal kemasan.

Jangan heran, meski terlihat sepi, banyak warga yang sedang sibuk membuat aneka pernak-pernik aksesoris dari bahan tembaga maupun logam kuningan. Umumnya aktivitas mereka dilakukan di teras maupun gudang kecil dalam rumahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ambu salah satunya, di teras rumahnya sambil menonton anime Onepiece, tangan Ambu tak berhenti memalu kawat tembaga untuk dijadikan aksesoris gelang keroncongan. Kerajinan membuat bahan mentah perhiasan emas imitasi ini Ambu tekuni mengikuti jejak orang tuanya.

"Iya sehari-hari ini aja kerjanya bikin mentahan (aksesoris perhiasan). Dulu waktu lulus SMP sempat kerja tapi setelah nikah akhirnya ikut bapak geluti usaha ini," kata perajin kemasan, Ambu, Kamis (19/1/2023).

ADVERTISEMENT
Perajin perhiasan emas imitasi di Kabupaten IndramayuPerajin perhiasan emas imitasi di Kabupaten Indramayu Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Bagi Ambu, usaha ini cukup untuk menghidupi keluarga kecilnya. Setiap mendapat job atau pesanan, Ambu bisa meraup keuntungan seratus persen.

"Ya lumayan aja, misal modalnya satu juta dapat untung juga satu juta. Tapi kalau saya khusus bikin mentahan aja," katanya.

Aktivitas kerajinan kemasan juga terlihat di belakang rumah Sihabudin (52). Para perajin membagi tugas sebelum menjadi perhiasan emas imitasi.

Dalam prosesnya, para perajin merakit setiap logam tembaga maupun logam kuningan menjadi sebuah aksesoris seperti gelang, kalung dan jenis lainnya. Mereka membakar dan mencuci aksesoris itu sebelum akhirnya dilakukan proses pelapisan emas dengan cara direndam ke dalam air berbahan kimia khusus. Hal itu agar aksesoris terlihat seperti perhiasan emas.

Menurut Sihabudin, geliat usaha perhiasan imitasi ini relatif lebih menurun. Meski beberapa masih bertahan, namun jumlah perajin di Kelurahan Kepandean mulai berkurang lantaran adanya persaingan global.

Namun bagi Udin Lebe akrab sapaan pengusaha kemasan itu, usaha ini cukup menjanjikan. Dalam satu bulan omset penjualan bisa mencapai Rp100 juta rupiah.

"Sebulan uang putaran bisa mencapai 100 juta. Bahkan ada juga nih satu orang pemesan dengan total uang belanja 80 juta lebih," kata pengusaha kerajinan kemasan, Sihabudin kepada detikJabar.

Eksistensi kerajinan perhiasan emas imitasi dari Indramayu pun cukup luas. Aksesoris ini banyak dipesan di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Aceh, Wilayah Sumatera, Sulawesi, hingga Irian Jaya.

"Yang banyak diminati model gelang keroncong, gelang kabel, cincin boba , cincin tunangan kalung nori. Kadang pelanggan juga kasih modelnya sebelum?memesan," kata Sihabudin.

Lanjut Udin Lebe, harga setiap jenis perhiasan emas imitasi ini cukup beragam. Mulai dari belasan ribu hingga dua ratus ribu rupiah per potong.

"Banyaknya orang pesan per pieces jarang yang beli satuan," ujar Sihabudin.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads