Tolak Stiker 'Keluarga Miskin', Sunengsih Mundur dari Penerima Bansos

Kabupaten Indramayu

Tolak Stiker 'Keluarga Miskin', Sunengsih Mundur dari Penerima Bansos

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Rabu, 18 Jan 2023 13:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi (Foto: Dok.detikfinace)
Indramayu -

Sebagian warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menolak rumahnya dipasang stiker bertuliskan keluarga miskin. Mereka lebih memilih mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial.

Sunengsih salah satunya. Warga Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu itu akhirnya menandatangani surat pernyataan mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial. Ia mengaku keberatan jika rumahnya dipasang stiker yang bertuliskan keluarga miskin.

Ia mengaku tidak pernah mengusulkan atau meminta bantuan sosial kepada siapapun. Ia pun merasa terkejut setelah mendapat undangan untuk mengambil bantuan pangan non tunai atau BPNT beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menolak pemasangan stiker keluarga miskin, saya takut di akhirat nanti," kata penerima bansos, Sunengsih, Rabu (18/1/2023).

Sejauh ini kata Sunengsih, pendapatan suaminya bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Sehingga, ia yang sempat mengambil bantuan pangan non tunai senilai Rp 900 ribu itu kemudian diserahkan kepada orang yang membutuhkan.

ADVERTISEMENT

"Pernah terima sekali terus diserahkan kepada lansia," katanya.

Agar tidak berkelanjutan, Sunengsih akhirnya menghubungi pemerintah desa dan menyatakan mundur sebagai keluarga penerima manfaat atau KPM. Stiker bertuliskan keluarga miskin pun dicopot dari rumahnya.

Camat Kedokan Bunder, Atang Suwandi sangat mengapresiasi kemauan Sunengsih tersebut. Ia berharap, agar masyarakat yang merasa mampu dan masih menerima bansos untuk secara sadar bisa mengundurkan diri dan mengikuti apa yang dilakukan Ibu Sunengsih.

"Semoga setelah ini rejeki keluarga ibu semakin meningkat. Dan apa yang telah dilakukan ibu ini bisa diikuti oleh lainnya," kata Atang.

Sementara ini, Pemerintah Kecamatan Kedokan Bunder mencatat ada 11 orang atau keluarga penerima manfaat yang sudah mengundurkan diri. Rata-rata mereka merasa tidak sesuai dengan kriteria sebagai penerima bansos.

"Ada 11 yang mundur, 2 orang dari Desa Jayalaksana, 3 orang dari Desa Cangkingan dan 5 orang dari Desa Kaplongan," kata Atang.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads