Warga di Desa Purbahayu dibuat tidak nyaman dengan adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Keberadaan TPA ini mulai menggunung hingga mengeluarkan bau tak sedap.
Masyarakat sekitar yang tinggal di dekat TPA Purbahayu kerap kena imbas karena bau tak sedap dan kedatangan lalat. Selain Desa Purbahayu, TPA tersebut berada di perbatasan dengan Desa Pagergunung.
Warga setempat NS (32) mengatakan bau sampah yang berasal dari TPA Purbahayu mengganggu kenyamanan, apalagi saat turun hujan yang seringkali kedatangan lalat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau turun hujan malah banyak lalat yang masuk rumah-rumah dan mengganggu kenyamanan. Penumpukan sampahnya sudah terlalu banyak," kata NS saat diwawancarai detikJabar, Jumat (20/1/2023).
Dia menuturkan menumpuknya sampah di TPA tersebut dikarenakan belum adanya pengolahan sampah yang cukup baik. Sampah yang datang hanya sebatas dibuang tanpa pemilahan. Apalagi, sampah yang menggunung sempat longsor dan air limbahnya menggenang mengeluarkan bau.
"Belum ada pengolahan sampah dengan baik, karena setelah dibuang TPA hanya dibuang aja tidak ada pemilahan ataupun apa gitu," ucapnya.
Dari informasi yang diterima, TPA Purbahayu memiliki luas 5 hektar merupakan tanah pengangonan yang diserahkan ke Pemda Pangandaran.
Sekretaris Desa Purbahayu Darsum mengatakan sampah di TPA Purbahayu memang sudah mulai menggunung karena tidak ada proses pengolahan sampah lanjutan.
"Biasanya sih suka disodok tiap 3 bulan sekali, ini sampahnya sudah bau banget," kata Darsum.
Pihak Pemdes Purbahayu meminta agar DLHK Pangandaran segera menangani masalah pengolahan sampah di TPA Purbahayu.
"Kami minta ada penanganan secara khusus masalah pengelolaan sampah, karena kalau tidak ada penanganan bisa semakin menggunung," ucapnya.
Wilayah yang paling dekat dengan TPA terdapat dua dusun diantaranya Dusun Sukajadi, Dusun Sukamanah dan wilayah di perbatasan Desa Pagergunung.
"Rumah paling dekat sekitar 500 meter itu bakalan yang paling terdampak aroma baunya. Apalagi soal kesehatan apabila tidak segera ditangani," katanya.
(dir/dir)