Mooi Garoet, Magnet Wisata Menak Eropa di Kota Intan

Lorong Waktu

Mooi Garoet, Magnet Wisata Menak Eropa di Kota Intan

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 15 Jan 2023 14:00 WIB
Gunung Papandayan Garut
Gunung Papandayan Garut (Foto: Hakim Ghani)
Garut -

Come to Garoet and let we die.... ungkapan tersebut diyakini terucap dari Nikolai Alexandrovich Romanov alias Tsar Nicholas II dari Rusia saat berkunjung ke Garut pada tahun 1891. Terlepas dari benar atau tidak, dari situ lah Garut terkenal dan mulai jadi primadona menak-menak dari Eropa.

Bulan Maret tahun 1891, Nikolai yang saat itu berstatus pewaris tahta Kekaisaran Rusia melancong ke Garut, dalam misinya berpetualang menelusuri sudut-sudut dunia.

Di Garut, dia mengunjungi beberapa tempat untuk berburu, di antaranya Papandayan dan Cikuray. Sejarawan asal Garut, Warjita mengatakan, berdasarkan beberapa bukti sejarah yang pernah dilihatnya, Nikolai yang baru berusia 23 tahun saat itu sempat berujar kata-kata tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini, dia sempat berkata... Come to Garut and let we die. Kira-kira, maksudnya, mati pun tidak apa, yang penting sudah berkunjung ke Garut. Begitu sepertinya jika diartikan," ungkap Warjita.

Jika dilihat dari bukti sejarah lain, ungkapan dari Tsar Nicholas II seperti yang diartikan Warjita itu memang cocok. Sebab, banyak catatan yang menunjukan betapa indahnya Kabupaten Garut kala itu. Julukan Mooi Garoet, atau Garut yang indah sangat populer di awal tahun 1900-an.

ADVERTISEMENT

Sampai-sampai, di tahun 1934, Pemerintah Hindia-Belanda membentuk sebuah asosiasi bernama Mooi Garoet. Tujuannya, untuk mempromosikan Garut sebagai daerah tujuan wisata bagi para bangsawan dan masyarakat luar negeri, dan membuat propaganda agar mereka mau tinggal di Garut karena alamnya yang indah.

Buktinya tertuang dalam sebuah artikel yang dimuat Surat Kabar De Locomotief. Dalam berita berjudul 'Vereenigingswezen. Mooi Garoet' yang tayang pada 3 Februari 1934 itu, De Locomotief mengabarkan jika di momen tersebut di Garut sedang ada perundingan untuk membuat asosiasi bernama Garut Indah.

"Hari-hari ini, di Garoet, di bawah naungan Raden Tg. M. Soeria Kartalegawa, Bupati Garut, mengadakan rapat untuk pendirian paguyuban 'Mooi Garoet' (Garut yang indah)," tulis De Locomotief, seperti dikutip detikJabar dari situs delpher.nl.

Tak tahu siapa yang mencetuskan kalimat 'Mooi Garoet' ini. Yang jelas, kalimat itu sangat pantas digelorakan, karena seiring dengan kondisi alam Garut yang kala itu memang aduhai. Sampai-sampai, di tahun berikutnya, julukan Swiss van Java juga populer ke mana-mana.

"Tidak tahu sebetulnya siapa yang memulai. Tapi, yang pasti julukan itu sudah ada sebelum Charlie Chaplin berkunjung ke Garut di tahun 1930-an," kata Warjita.

Lantas, kenapa Garut begitu dipuja-puja. Disebut sangat indah, hingga Garut mampu membuat menak-menak Eropa kepincut?

Warjita mengatakan, saat itu banyak gunung, sungai serta hutan dengan iklim yang sangat sejuk eksis di Garut. Para bule, kemudian membandingkan kondisi di Garut, dengan Swiss yang ada di dekat negara mereka.

"Banyak menak yang datang ke sini, berkaitan dengan potensi alam Garut yang indah. Saat itu, mereka (bule-bule) tidak begitu tertarik dengan suasana pantai. Mereka lebih menyenangi wisata petualangan seperti berburu. Maka itu, Garut sangat cocok," katanya.

Franz Ferdinand, Archduke of Austria-Este (1863–1914) berseragam.Franz Ferdinand, Archduke of Austria-Este (1863–1914) berseragam. Foto: Perpustakaan Nasional Austria, Arsip Gambar Austria, inventaris no. LSCH 0029-C

Alam Garut yang indah saat itu, kemudian diiringi dengan promosi dan propaganda yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga, banyak bule hingga para pesohor di luar negeri pada zamannya, yang tertarik untuk datang.

Kedatangan Tsar Nicholas II dari Rusia dan Archduke Franz Ferdinand dari Austria-Hungaria di akhir tahun 1890an, menjadi awal dari gerbong para pelancong asing, yang datang ke Garut. Warjita juga menyebut salah satu tokoh yang paling berperan dalam promosi wisata Garut, kala itu.

"Yang jelas, yang paling berjasa dalam mempromosikan Garut, adalah seorang fotografer wanita orang Belanda, bernama Ms. Thilly Weissenborn. Beliau yang banyak memotret Garut hingga bisa dilihat oleh para bangsawan," ucap Warjita.

Tsar Nicholas IITsar Nicholas II Foto: Istimewa

Setelah itu, wisatawan makin banyak berdatangan. Mulai dari Raja Siam Rama V Chulalongkorn, Perdana Menteri Perancis Georges Clemenceau, Raja Belgia Leopold III, hingga nama-nama artis tenar di zamannya macam Hans Albers dan Renate Muller dari Jerman, musisi Inggris Leopold Stokowski, sampai yang banyak dibicarakan, Charlie Chaplin.

Hingga kini, warisan tempat-tempat yang indah di Garut banyak yang masih eksis. Seperti Gunung Papandayan, Gunung Cikuray, hingga lapangan golf Flamboyan Ngamplang dan Situ Bagendit. Tapi rasanya, Garut masa kini masih jauh untuk menjadi daerah tujuan wisata yang bikin nyaman wisatawan.

Banyak PR yang harus segera dibenahi oleh pemerintah daerah masa kini. Mulai dari akses, kemudian standar keamanan tempat wisata, dan yang paling penting adalah masyarakat yang harus sadar wisata. Sebab, pada faktanya, di balik keindahan Garut, tukang pungli dan aksi premanisme yang bikin wisatawan emoh datang lagi.

(yum/yum)


Hide Ads