Pemerintah Kota Cimahi bakal memetakan lagi daerah rawan kriminalitas buntut terjadinya aksi konvoi dan penyerangan yang dilakukan oleh berandalan bermotor pada akhir pekan lalu.
Dalam peristiwa itu, dua pelajar SMA di Kota Cimahi menjadi korban. Mereka menderita luka di bagian punggung akibat tusukan senjata tajam yang dibawa para pelaku.
"Setelah adanya Kita akan petakan kembali titik rawan mana saja yang memerlukan pantauan khusus," kata Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan, Rabu (11/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu pada rekam jejak timbulnya keributan dan serangan geng motor di wilayah Kota Cimahi, beberapa titik rawan di antaranya daerah Kebon Kopi, Jalan Amir Machmud, Leuwigajah, serta Margaasih.
Di titik itu pihaknya bakal menambah infrastruktur penunjang keamanan seperti penambahan titik CCTV dan penerangan untuk meminimalisir terjadinya kriminalitas jalanan.
"Ini semua akan kami bahas tentu akan kami sesuaikan dengan kemampuan pemerintah kota. Kalau dirasa sangat tepat, Insya Allah akan dilaksanakan," kata Dikdik.
Sementara sampai saat ini, ada sekitar 151 CCTV yang terpasang di beberapa titik di Kota Cimahi, mulai dari ruas jalan, area publik, serta objek vital seperti kantor pemerintahan.
"Ada 151 CCTV, yang kita pantau terus melalui smartphone. Tapi ada juga petugas jaga di ruang Smart City, jadi terpusat di situ," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Cimahi Hendra Gunawan.
Hendra mengatakan CCTV yang sudah terpasang bermanfaat untuk mengawasi aktivitas warga dan potensi kemacetan di Kota Cimahi karena turut dipantau oleh Dinas Perhubungan.
"Jadi selain untuk mengawasi titik tertentu, kemacetan, itu juga untuk membantu kepolisian kalau ada aksi kriminal," ucap Hendra.
(yum/yum)