Beberapa kasus kejahatan jalanan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat. Mereka bergerombol, meresahkan dan menyerang warga tanpa sebab.
Catatan detikJabar, Jumat (6/1) malam mahasiswa yang berkumpul di depan Kampus Unisba diserang oleh sekelompok orang. Dua mahasiswa jadi korban, satu di antaranya alami luka.
Keesokan harinya, Sabtu (7/1) dini hari segerombolan geng motor dengan mengacungkan senjata tajam seperti golok hingga samurai memblokade Jalan Warung Contong-Jalan Lapang Tembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi mereka berlanjut di Jalan Mahar Martanegara, di sana mereka menyerang pemotor yang sedang melintas.
Masih di hari yang sama, warga Garut juga diresahkan dengan keberadaan geng motor. Mereka konvoi, ugal-ugalan di kawasan Bundaran Suci, Kecamatan Karangpawitan. Geng motor ini, menenteng botol dan senjata tajam menyerupai samurai.
Kepolisian Jawa Barat sigap antisipasi kejadian tersebut. Polsek Bandung Wetan Polrestabes Bandung berhasil mengamankan empat orang terduga pelaku penyerangan Mahsiswa Unisba.
Selain itu, Satreskrim Polres Garut juga berhasil mengamankan lebih dari lima orang anggota geng motor yang meresahkan warga Garut.
Sementara itu, untuk TKP Cimahi, Satreskrim Polres Cimahi masih melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran para pelaku yang diduga terlibat dalam penyerangan warga ini.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo mengtakan, jajaran Polres di lingkup Polda Jabar lakukan peningkatan pengawasan dan gangguan Kamtibmas di wilayah Jabar.
"Kita melaksanakan operasi kegiatan rutin yang ditingkatkan, kegiatan rutin yang ditingkatkan ini nanti akan melingkup terkait kejahatan dan gangguan kamtibmas yang timbul di kewilayahan," kata Ibrahim via sambungan telepon, Selasa (10/1/2023).
Baca juga: Bumbu Eropa di Laga Persib Vs Persija |
Ibrahim menyebut, patroli akan ditingkatkan mulai dari patroli dengan anggota yang menggunakan pakaian dinas dan anggota yang menggunakan pakaian preman.
"Patroli ditingkatkan dan upaya represif juga ditingkatkan," tambahnya.
Terlibat Kejahatan Malam Rugikan Masa Depan
Ibrahim menyebut, anak-anak yang terlibat geng motor dan berbuat onar hingga menimbulkan tindak pidana akan merugikan anaknya sendiri. Ia meminta kepada para orang tua agar turut lakukan pengawasan.
"Untuk orang tua sebaiknya mengontrol perilaku dan pergaulan anak-anaknya. Karena itu juga akan beresiko terkait masa depan si anak, apabila perbuatan anak itu sudah melewati batas pidana otomatis bisa diproses pidana dan akan mengganggu masa depannya," jelas Ibrahim.
Baca juga: Fakta Geng Motor Menebar Teror di Jabar |
Jika anak-anak sudah pernah berurusan dengan kasus hukum dan tindak pidana, maka catatannya ada di pihak kepolisian dan itu merugikan masa depan anak tersebut.
"Bagi anak remaja yang bersentuhan atau mempunyai catatan di kepolisian akan menjadi pertimbangan saat membuat SKCK, itu akan jadi catatan," tuturnya.
"Itu otomatis, bagi perusahaan, perguruan tinggi suka membutuhkan informasi itu. Apabila ada sekolah atau universitas yang minta catatan itu akan kita berikan," pungkasnya.
(wip/yum)