Kota Cimahi kembali dihantui oleh aksi brutal geng motor. Warga akhirnya resah dan khawatir jika hendak berpergian terutama pada malam hari.
Aksi terbaru berandalan bermotor yang bikin resah terjadi pada Sabtu (7/1/2023) dini hari. Sekitar 40 orang beraksi sampai memblokade jalan. Mereka juga menyerang pemotor dengan senjata tajam yang dibawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga geram namun tak bisa berbuat banyak. Mereka meminta pihak kepolisian bergerak dan lebih intens melakukan patroli di titik-titik rawan kemunculan geng motor.
"Ya bikin resah pastinya, sekarang kalau mau keluar malam agak takut. Kalau bisa ya ada patroli seperti dulu di Bandung ada Tim Prabu, nah itu kita jadi tenang," kata Aprilani Dwi (28), warga Leuwigajah kepada detikJabar, Selasa (10/1/2023).
Menurut April, sejak pertengahan 2022 sudah sering terjadi aksi penyerangan geng motor. Aksi itu ternyata terus berlanjut meskipun ada yang sudah ditangkap.
"Soalnya dari akhir 2022 juga kan sudah ramai geng motor, ya harusnya polisi bisa mencegah hal kayak gitu," ucap April.
Hal senada disampaikan Supardi (31). Warga Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah itu juga meminta kepolisian untuk mengamankan Cimahi dari teror geng motor.
"Kejadian seperti ini kan pasti viral, saya langsung mention di Instagram saja biar ditindaklanjuti Pak Kapolres Cimahi baru. Masa mau didiamkan, nanti lama-lama di Cimahi juga ada klitih seperti di Jogja," ucap Supardi.
Seharusnya polisi melakukan patroli di jam-jam rawan kemunculan geng motor dan aksi kriminal lainnya. Sebab selama ini polisi patroli di jam yang boleh dibilang terlalu dini.
"Memang ada (patroli), tapi sekitar jam 10 sampai jam 12 malam. Setelahnya nggak ada, justru kan yang gitu muncul setelah jam 12 lewat," kata Supardi.
Nampaknya warga Cimahi memang serempak soal desakan mengamankan kota tersebut dari teror geng motor. Apalagi kejadian penyerangan geng motor kemarin sudah yang ke sekian kalinya.
Baca juga: Fakta Geng Motor Menebar Teror di Jabar |
"Kalau memang bisa dibubarkan, kenapa sih geng motor nggak dibubarkan saja? Soalnya saya lihat mereka ini nggak ada manfaatnya, cuma menimbulkan masalah aja," ujar Miranti Putri, warga Cimahi lainnya.
"Kalau nggak bisa dibubarkan, minimal patroli itu yang gencar. Kalau yang patrolinya warga kasihan mereka bisa jadi korban karena nggak punya senjata. Kalau polisi kan ada kewenangannya menertibkan yang gitu (geng motor)," kata Miranti.
(mso/mso)