Kawanan monyet liar makin banyak bergerombol di jalan alternatif Cikidang - Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi atau di lokasi tanjakan ekstrem Cisarakan. Tidak hanya di bahu jalan, namun mereka kini makin berani ke tengah jalan, berbahaya!
Pantauan detikJabar, kondisi monyet liar itu terlihat mulai berani mendekati sejumlah pengendara. Meski tidak mengganggu, keberadaan mereka cukup membuat pusing pengguna jalan di lintasan tersebut.
"Posisi mereka biasanya hanya di waktu tertentu, namun sekarang hampir di setiap waktu pagi sampai sore selalu ada. Awalnya mereka bergerombol di pinggir jalan, namun sekarang sudah berani di tengah dan menghalangi pengendara," kata Hermawan, warga Kiaralawang kepada detikJabar, Senin (9/1/2023).
Pantauan di lokasi terlihat bekas kulit pisang dan buah-buahan lain berceceran di sekitar kawasan tanjakan Cisarakan. Diduga sejumlah pengendara sengaja memberikan buah-buahan itu untuk kawanan monyet di Cisarakan.
"Ini kan hari Senin, biasanya Sabtu - Minggu ini memang banyak wisatawan melintas jalur alternatif dari Cikidang ke Palabuhanratu. Nah masalahnya mereka ini sering diberi makan oleh wisatawan ini untuk memancing monyet berkerumun," lanjutnya.
![]() |
Monyet berekor panjang itu juga kerap berlarian di pinggir jalan, dari bukit di sepanjang jalur Cisarakan menyebrang ke jurang yang ada di seberang. Bergelantungan hingga berlarian di pembatas jalan, ironisnya jalur tersebut diketahui berupa tanjakan dan belokan tajam.
"Tanjakan di sini kan memang ekstrem, pernah beberapa kali saya memergoki kendaraan mogok di tengah tanjakan karena saat sedang nanjak tiba-tiba di depannya ada gerombolan monyet akhirnya terpaksa ngerem mendadak. Akhirnya kehabisan tenaga," papar Hermawan.
Terkait hal itu, Isep Mukti Miharja kepala Resort Sukabumi BBKSDA Sukabumi mengatakan wilayah Cisarakan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Halimun Salak. Pihaknya akan berkoordinasi dengan taman nasional kaitan itu.
"Saya perlu komunikasi dengan taman nasional karena itu wilayah Taman Nasional Halimun Salak. Paling berkolaborasi dengan rekan-rekan taman nasional, kewajiban kita ada di situ, namun kami akan berkolaborasi," kata Isep.
Soal kawanan monyet liar bergerombol diketahui juga kerap ada di wilayah Sukawayana. Isep juga sudah berkoordinasi dengan pemerintahan setempat untuk imbauan kepada warga.
"Kami di wilayah Sukawayana, sudah berkomunikasi dengan camat, awalnya akan dijadikan wisata namun akan berefek kemudian. Sekarang masih kelihatan menarik, tapi ke depannya akan berefek akan menyerang, mengganggu mungkin ke situ yang akan terjadi. Kalau ada warung akan ke warung," jelasnya.
"Soal kawanan monyet, jangan memberikan makan, di masyarakat harus ada imbauan seperti itu, kalau selalu di kasih makan akan selalu turun. (Utama) Jangan buang sampah, jangan kasih makan," pungkas dia menambahkan.
(sya/yum)