Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata kepada salah seorang warga berakhir damai. Kasat Reskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan pihak pelapor telah mencabut laporannya.
"Sudah selesai, sudah beres. Islah. Kedua belah pihak saling meminta maaf. Dia kan babaturan (teman)," kata Luhut saat dihubungi detikJabar, Senin (2/1/2023).
DetikJabar sempat menghubungi Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, namun belum ada keterangan resmi dari orang nomor satu di Kabupaten Pangandaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum bisa menjawab sekarang. Mohon maaf Bapak belum siap untuk diwawancara," kata Ajudan Bupati Pangandaran, Andi, saat dihubungi Senin (2/12/2022) siang.
Sekadar diketahui, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinta dituduh memukul salah seorang warga yang mengamankan tempat hiburan malam di Pangandaran. Jeje bahkan dilaporkan ke polisi.
Dari informasi yang dihimpun, Jeje melakukan sidak ke tempat hiburan malam yang masih memaksa buka pada Sabtu (31/12/2022) malam. Padahal keberadaan tempat hiburan sudah disegel oleh Satpol PP.
Saat Jeje sidak, ada salah satu oknum yang merobek segel dan membuka paksa tempat hiburan. Saat itulah tindakan diduga memukul korban terjadi dan Jeje dipolisikan.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan tidak melakukan pemukulan saat sidak tempat hiburan malam tersebut. Ia mengaku hanya mengusap muka Nandang Suhendar.
"Saya sama sekali tidak memukul saudara Nandang atau Ujang Bendo saat melakukan sidak, tapi hanya mengusap mukanya supaya sadar. Kalau cekcok emang iya karena saya geram kewenangan membuka segel sudah ada pihak yang berwenang," kata Jeje kepada detikJabar, Minggu (1/1/2023).
Ia memandang penyobekan segel tempat hiburan mala itu sudah kelewat batas. Bahkan, ia menyamakan penyobekan segel sama seperti merobek harga diri pemerintah setempat. "Bagi saya saat dia merobek segel tempat hiburan malam, sama saja merobek harga diri pemda," tegasnya.