Masjid Al Jabbar jadi daya tarik baru di Kota Bandung. Namun, kemegahan bangunan Al Jabbar tak diimbangi dengan ketertiban masyarakat dalam membuang sampah.
Hal ini merujuk pada tingginya volume sampah di masjid yang baru diresmikan pekan lalu itu. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Jawa Barat mencatat volume sampah yang dihasilkan mencapai 2,5 ton atau setara satu setengah truk sampah.
"Pas peresmian 30 Desember itu 1,9 ton, satu truk itu 2,5 ton, tapi beberapa hari kemarin satu truk yang kecil 2,5 ton itu lebih, sehari bisa satu setengah truk," kata Kepla DLHK Jabar Prima Mayaningtyas via sambungan telepon, Jumat (6/1/2023).
Dia menyayangkan ulah segelintir pengunjung yang tak tertib menjaga kebersihan di masjid tersebut. Malah dari laporan yang dia terima, banyak sampah yang dibuang di kolam hingga makan bersama di dalam area masjid.
"Masa sampah dibuang ke kolam yang bagus gitu, botram di dalam masjid, aduh, itu," kata Prima.
Menurut Prima pengunjung Masjid Al Jabbar setiap harinya mencapai 3.000 orang. Setiap orangnya dapat menghasilkan setengah kilogram sampah. Namun kenyataannya timbulan sampah melebihi dari batas yang diperkirakan. Dari prediksi awal 1,5 ton, kini menjadi 2,5 ton.
"Meski petugas banyak, tapi timbulan sampahnya lebih banyak, selain itu luasnya juga iya sehingga perhatian petugas terhadap pembuangan sampah itu belum efektif," tambah Prima.
Pemerintah tak diam dalam menangani persoalan ini. Menurut Prima, pembatasan serta aturan-aturan sudah diberlakukan. Namun, sambung dia, petugas yang terbatas membuat pengawasan tak maksimal.
"Petugas, kemarin 100 orang itu kurang, tapi pas peresmian 236 orang tertangani itu dibantu volunteer dan warga dari RT RW sekitar. Sekarang 55 dari OPD, 15 patroli sungai, 10 penyuluh lingkungan, yang 55 itu pakai sif, dua sif sehari," ujarnya.
Guna mengatasi persoalan sampah, Prima mengatakan Pemprov Jabar tengah menggodok aturan bagi para pengunjung. Aturan yang dibahas mulai dari penambahan petugas hingga wacana penerapan denda bagi pengunjung yang buang sampah sembarangan.
Baca juga: Masalah di Balik Kemegahan Masjid Al Jabbar |
Namun di sisi lain, pihaknya meminta masyarakat untuk sadar akan pentingnya kebersihan. Dia mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan. Untuk kebutuhan tempat sampah di kawasan Al-Jabbar mencapai 100 unit tempat sampah berukuran besar, tapi baru ada 60 unit yang terpenuhi DLHK.
"Saya imbau kepada seluruh masyarakat, ini adalah aset Jabar yang sangat kita banggakan, ini masjid paling besar. Jangan sampai kita bisa membuat tapi tak bisa memelihara, untuk memelihara kita semua wajib punya rasa saling memiliki," tuturnya.
Simak Video "Masjid Al Jabbar Resmi Ditutup, Begini Kondisinya Kini"
[Gambas:Video 20detik]
(dir/dir)