Awal tahun 2023 menjadi pengalaman pilu bagi keluarga Raski (51), warga RT 02/RW 06, Dusun Sumur Bandung, Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka. Sebab rumah yang dihuninya rusak parah akibat pergerakan tanah.
Ia bersama sembilan anggota keluarganya kini terpaksa mengungsi karena khawatir kondisi tanah di rumahnya itu masih labil. Sejumlah barang berharga di rumahnya pun telah dievakuasi.
Raski mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (2/1/2023) sekitar pukul 09.00 WIB. Sebelumnya, sejak sekitar dua tahun lalu, kondisi rumahnya memang sudah mengalami retak. Tapi kondisi saat ini jauh lebih parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi pagi mulainya itu. Kalau retak-retak mah udah agak lama, cuma yang cepet perubahannya itu pas tadi pagi," kata Raski saat diwawancarai detikJabar.
Musibah yang menimpa keluarganya itu diduga disebabkan beberapa faktor. Akibat peristiwa itu, ia menelan kerugian sekitar Rp 150 juta karena dampak kerusakan tersebut.
Hingga saat ini dampak pergerakan tanah di rumah tersebut masih terus terasa. Rumah itu juga nampak menjadi miring. Tak hanya itu, lantai hingga dinding bangunan rusak parah akibat musibah tersebut.
![]() |
"Yang retaknya semuanya ini mah. Keramik-keramik, dinding udah ancur semua. Kemiringannya (rumah) udah 30 centimeter. Sampe sekrang juga masih kerasa kayak ada gerakan gitu," ucap Raski.
Pergerakan tanah juga mengancam empat rumah lain yang berada di sekitaran Sungai Cijejeng juga terancam musibah tersebut.
Kepala Desa Leuwikujang, Juhaeni mengatakan, pihaknya bersama unsur terkait langsung terjun mengecek lokasi pergerakan tanah. Ia meminta kepada sejumlah warga yang rumahnya terancam pergerakan tanah disarankan mengungsi terlebih dahulu agar hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
"Untuk sementara korban itu saya evakuasi ke rumah tetangga atau keluarga untuk mengantisipasi. Dikhawatirkan ada pergerakan lagi," ujar Juhaeni.
(iqk/orb)