Kisah Keluarga Sumedang Rayakan Tahun Baru di Makam

Kisah Keluarga Sumedang Rayakan Tahun Baru di Makam

Nur Azis - detikJabar
Minggu, 01 Jan 2023 21:30 WIB
Mengisi waktu libur tahun baru dengan berziarah ke makam orang tua di Sumedang.
Mengisi waktu libur tahun baru dengan berziarah ke makam orang tua di Sumedang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Banyak orang memanfaatkan momen libur tahun baru dengan kemeriahan atau pergi ke tempat wisata. Namun sebagian orang ada juga yang memanfaatkannya untuk pergi berziarah ke makam orang tua.

Seperti yang dilakukan keluarga Yogi Yogaswara dan Nestri Banuwati di Kabupaten Sumedang. Sejak kepergiaan kedua orang tuanya, kegiatan berziarah ke makam orang tua sudah menjadi agenda rutin di awal tahun.

Bahkan pada setiap malam jelang pergantian tahun, keluarga ini menjadikan momen tersebut sebagai ajang kumpul bareng keluarga beserta tetangganya untuk menggelar kegiatan doa bersama atau pengajian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi keluarga Yogi dan Nestri, momen libur tahun baru memiliki kenangan tersendiri. Sebab tepat pada saat malam pergantian tahun 2014 silam, keluarganya ini ditinggalkan ayah tercintanya.

Lalu pada momen libur tahun baru kali ini, keluarga ini juga tengah berdoa bertepatan dengan 40 hari sepeninggal ibu tercintanya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah sudah delapan tahun ini kami tidak merayakan tahun baru, kalau dulu-dulu biasanya keluarga suka lah berwisata atau healing ke mana, tapi sejak mertua atau papah saya meninggal dunia, keluarga kami jadi banyak berdoa di momen libur tahun baru seperti sekarang ini," ungkap Yogi kepada detikjabar di Komplek Pemakaman Gunung Puyuh, Sumedang, Minggu (1/1/2023).

Pasangan mertua Yogi atau kedua orang tua dari istrinya tersebut, bernama almarhum Soebandi dan almarhumah Etty kurniaty yang masing-masing meninggal dunia pada 2014 dan 2022. Keduanya dimakamkan di dekat makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Dien pada usia 70 tahun.

"Sekarang mungkin pada saat malam tahun baru itu lebih banyak berdoanya, jadi sudah delapan tahun keluarga besar kami itu setiap malam tahun itu berkumpul untuk mendoakan orang tua," terangnya.

Yogi pun menceritakan kisah dukanya saat kehilangan ayah mertua pada momen tepat menjelang malam pergantian tahun. Saat dimana keluarganya tengah bersiap untuk pergi berwisata.

"Saat itu 31 Desember 2014, jadi saat itu ayah saya masih sehat dalam keadaan sehat dan keluarga kita pada saat itu sudah berencana untuk mengisi malam tahun baru dengan berwisata keluar daerah, bahkan kami sudah booking hotel," paparnya.

Namun takdir berkata lain, ayah mertua Yogi meninggal dunia secara mendadak pada saat hendak menjalani pemeriksaan rutin kesehatannya.

"Jadi meninggalnya juga tidak sedang dalam keadaan sakit, lagi sehat. Almarhum saat itu meninggal saat hendak mengecek kesehatannya karena pada 31 Desember itu memang jadwal rutin check up kesehatannya enam bulan sekali," paparnya.

Sontak keluarga Yogi pun saat itu sangat kaget dan sangat kehilangan lantaran ayahnya meninggal dunia tanpa diselingi tanda-tanda. "Ayah meninggal dalam pelukan mamah (ibu mertua Yogi saat masih hidup) sesaat sebelum hendak berangkat untuk cek kesehatan," ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, momen itu pun menjadi hikmah tersendiri bagi keluarga Yogi. "Ya ini mungkin cara Allah mengarahkan keluarga kami, ya sekarang lebih banyak berdoa dan mengirimkan doa ke orang tua,"

"Khususnya pada momen-momen tahun baru yang identik dengan hura-hura, jadi sekarang Alhamdulillah keluarga kami mulai dituntun untuk lebih banyak berdoa dan semoga almarhum dan almarhumah ditempatkan di sisi Allah," ungkapnya.

(iqk/orb)


Hide Ads