Jelang malam pergantian tahun, arus lalulintas di kawasan Puncak Cianjur terpantau lengang. Hujan deras sejak Sabtu (31/12/2022) pagi dan bencana gempa bumi diduga jadi penyebab sepinya puncak di tahun baru ini.
Pantauan detikJabar di kawasan Segar Alam Puncak Cianjur, sejak pagi hingga pukul 16.30 WIB arus lalulintas terpantau lengang. Tidak banyak mobil dan sepeda motor yang melintas.
Tidak ada kepadatan ataupun kemacetan seperti yang terjadi di momen pergantian tahun pada tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terpantau masih lengang, arus lalulintas tidak padat seperti sebelum-sebelumnya," ujar Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, Sabtu (31/12/2022).
Menurut Doni, masih sepinya jalur puncak diduga disebabkan guyuran hujan sejak pagi hari hingga sore. Sehingga pengendara, terutama yang menggunakan sepeda motor belum memasuki area Puncak.
"Selain karena hujan, kemungkinan yang berlibur sudah masuk hotel. Sehingga mereka baru keluar saat malam hari. Selain itu kemungkinan wisatawan juga masih takut ke Cianjur pasca gempa beberapa waktu lalu," Uje dia
Namun, lanjut Doni, pihaknya tetap akan menerapkan sejumlah rekayasa lalulintas untuk mengantisipasi kepadatan arus di kawasan puncak saat malam pergantian tahun.
"Kita tetap terapkan rekayasa lalin, seperti penutupan arus menuju puncak saat pukul 18.00 WIB," ujar dia.
Kabut Tebal Selimuti Puncak
Kawasan Puncak Cianjur diselimuti kabut tebal, mengakibatkan jarak pandang terbatas. Pengendara diminta berhati-hati saat melintas ke jalur Puncak.
Pantauan DetikJabar, kabur tebal muncul sejak pukul 13.00 WIB atau ketika hujan deras mengguyur. Hingga pukul 18.00 WIB, kabur juga masih menyelimuti kawasan Puncak, baik Bogor ataupun Cianjur.
Jarak pandang pun terbatas yakni hanya sekitar 10 meter. Para pengendara tampak mengurangi laju kendaraannya meskipun jalan lengang.
"Iya jalur puncak, terutama di kawasan perbatasan Cianjur dan Bogor diselimuti kabut tebal sejak Sabtu siang sampai sore ini. Jarak pandang maksimal hanya 10 meter," kata Kasubsi Humas Polres Cianjur Ipda Nanang Sunarya.
Nanang mengimbau para pengendara untuk berhati-hati saat melintas Jalur Puncak Cianjur dengan jarak pandang yang terbatas tersebut.
Apalagi, lanjut dia, Jalur Puncak Cianjur merupakan black area atau jalur rawan kecelakaan. Selain jalannya yang berkelok, jalur tersebut memiliki kemiringan yang curam.
"Tetap waspada dan berhati-hati saat berkendara. Kami imbau untuk tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Lebih baik pelan-pelan tetapi selamat sampai tujuan," kata dia.
(yum/yum)