Jabar Sepekan: Aksi Ngeri Kakek Bunuh Cucu di Tasikmalaya

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 01 Jan 2023 22:00 WIB
Pelaku pembunuhan siswi SMP di Tasikmalaya. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) selama sepekan. Mulai dari ditangkapnya M (71), kakek di Tasikmalaya yang tega membunuh cucu tirinya hingga aksi 'smackdown' wanita muda tehadap seorang nenek di Cianjur.

Berikut rangkuman Jabar Sepekan:

Sakit Hati Picu Kakek di Tasikmalaya Bunuh Cucu Tiri

Polisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap PA (13), siswi SMP di Kampung Beor, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Tasikmalaya. Pelakunya, tak lain merupakan kakek tirinya sendiri berinisial M (71).

Kasus ini baru terungkap dua pekan. Saat pertama kali ditemukan, jasad PA dipenuhi darah di tengah rumah panggung semi permanen milik neneknya, komah (80) Rabu petang (30/11/2022). Kakek biadab ini ditetapkan tersangka setelah polisi memeriksa 20 saksi.

"Kami sudah menangkap pelaku pembunuhan siswi SMP di Culamega. Pelaku adalah inisial M yang masih orang dekat korban yaitu Kakek Tirinya," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto di Mapolres Tasikmalaya, Senin (26/12/2022).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, korban dihabisi kakek tirinya dengan cara dicekik. Dalam keadaan tak sadarkan diri korban dihantam golok.

"Jadi meninggalnya korban itu dicekik dulu, kemudian dihantam golok bagian kepala depan, belakang," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo.

Tersangka tega menghabisi nyawa cucu tirinya saat dia sedang makan siang. Pembunuhan sadis ini dipicu lantaran tersangka sakit hati terhadap cucunya.

Kata Ari, M sakit hati atas ulah cucu tirinya. Sebab, sebelum tragedi pembunuhan itu, cucunya sempat mendengar ada suara jendela kamar berbunyi.

"Korban ini lagi di rumah sendiri. Tiba-tiba dengar suara jendela kamar bunyi. Dipanggil lah neneknya dalam bahasa Sunda, Ma, ma. Tidak menyahut justru malah terdengar suara tapak kaki yang lari." ujar Ari.

Ari menuturkan saat itu korban melihat sosok tersebut serupa dengan kakeknya. Dari pengakuan sang kakek, cucunya ini lantas menyebarkan informasi itu ke warga lain.

"Pas dilihat ciri-ciri kakek tirinya yang lari. Hingga dia cerita ke temennya dan menyebar," kata Ari.

Sakit hati itu pun terus dibawa sang kakek. Hingga akhirnya, pelaku melihat korban sedang sendiri di rumah neneknya di antara pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB. Saat itu, siswi SMP Culamega tersebut sedang makan siang.

Korban dicekik hingga tak berdaya. Tak sampai di situ, korban juga dibacok golok di bagian kepalanya.

Sementara itu, M mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, M mengaku kesal dengan tingkah cucu tirinya itu.

Pelaku baru menetap dengan sang cucu setahun terakhir. Meski punya rumah, M memilih tinggal di rumah nenek korban.

"Ngalawan mah jarang, tapi kehel. Keuheulna nyebarkeun ka batur da basa poe minggu aya anu deuk asup ka imah, disangkana abdi (ngelawan jarang, tapi kesal. Kesalnya menyebarkan ke orang lain ada yang mau masuk ke rumah, dikira saya)," kata M.

Meski sudah habisi nyawa sang cucu tiri, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan. Dia pun pasrah atas nasibnya kini.

"Kumaha deui atuda geus kajadian (Bagaimana lagi sudah kejadian)," kata M.

Akibat perbuatanya, M yang sudah ditetapkan jadi tersangka terancam kurungan 15 tahun penjara. M melanggar Pasal 80 Ayat 3 UU RI NO 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Pasal 80 Ayat 3 UU RI NO 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan Pasal 338 KUH PIDANA ancaman 15 tahun penjara," kata Ari.




(ral/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork