Beragam peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) selama sepekan. Mulai dari ditangkapnya M (71), kakek di Tasikmalaya yang tega membunuh cucu tirinya hingga aksi 'smackdown' wanita muda tehadap seorang nenek di Cianjur.
Berikut rangkuman Jabar Sepekan:
Sakit Hati Picu Kakek di Tasikmalaya Bunuh Cucu Tiri
Polisi mengungkap kasus pembunuhan terhadap PA (13), siswi SMP di Kampung Beor, Desa Cipicung, Kecamatan Culamega, Tasikmalaya. Pelakunya, tak lain merupakan kakek tirinya sendiri berinisial M (71).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini baru terungkap dua pekan. Saat pertama kali ditemukan, jasad PA dipenuhi darah di tengah rumah panggung semi permanen milik neneknya, komah (80) Rabu petang (30/11/2022). Kakek biadab ini ditetapkan tersangka setelah polisi memeriksa 20 saksi.
"Kami sudah menangkap pelaku pembunuhan siswi SMP di Culamega. Pelaku adalah inisial M yang masih orang dekat korban yaitu Kakek Tirinya," kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto di Mapolres Tasikmalaya, Senin (26/12/2022).
Berdasarkan keterangan yang diperoleh, korban dihabisi kakek tirinya dengan cara dicekik. Dalam keadaan tak sadarkan diri korban dihantam golok.
"Jadi meninggalnya korban itu dicekik dulu, kemudian dihantam golok bagian kepala depan, belakang," kata Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo.
Tersangka tega menghabisi nyawa cucu tirinya saat dia sedang makan siang. Pembunuhan sadis ini dipicu lantaran tersangka sakit hati terhadap cucunya.
Kata Ari, M sakit hati atas ulah cucu tirinya. Sebab, sebelum tragedi pembunuhan itu, cucunya sempat mendengar ada suara jendela kamar berbunyi.
"Korban ini lagi di rumah sendiri. Tiba-tiba dengar suara jendela kamar bunyi. Dipanggil lah neneknya dalam bahasa Sunda, Ma, ma. Tidak menyahut justru malah terdengar suara tapak kaki yang lari." ujar Ari.
Ari menuturkan saat itu korban melihat sosok tersebut serupa dengan kakeknya. Dari pengakuan sang kakek, cucunya ini lantas menyebarkan informasi itu ke warga lain.
"Pas dilihat ciri-ciri kakek tirinya yang lari. Hingga dia cerita ke temennya dan menyebar," kata Ari.
Sakit hati itu pun terus dibawa sang kakek. Hingga akhirnya, pelaku melihat korban sedang sendiri di rumah neneknya di antara pukul 12.00 WIB hingga 14.00 WIB. Saat itu, siswi SMP Culamega tersebut sedang makan siang.
Korban dicekik hingga tak berdaya. Tak sampai di situ, korban juga dibacok golok di bagian kepalanya.
Sementara itu, M mengakui perbuatannya. Di hadapan penyidik, M mengaku kesal dengan tingkah cucu tirinya itu.
Pelaku baru menetap dengan sang cucu setahun terakhir. Meski punya rumah, M memilih tinggal di rumah nenek korban.
"Ngalawan mah jarang, tapi kehel. Keuheulna nyebarkeun ka batur da basa poe minggu aya anu deuk asup ka imah, disangkana abdi (ngelawan jarang, tapi kesal. Kesalnya menyebarkan ke orang lain ada yang mau masuk ke rumah, dikira saya)," kata M.
Meski sudah habisi nyawa sang cucu tiri, pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan. Dia pun pasrah atas nasibnya kini.
"Kumaha deui atuda geus kajadian (Bagaimana lagi sudah kejadian)," kata M.
Akibat perbuatanya, M yang sudah ditetapkan jadi tersangka terancam kurungan 15 tahun penjara. M melanggar Pasal 80 Ayat 3 UU RI NO 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
"Pasal 80 Ayat 3 UU RI NO 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan Pasal 338 KUH PIDANA ancaman 15 tahun penjara," kata Ari.
Rayuan PAN untuk Ridwan Kamil Jelang Pilpres 2024
Gubernur Jabar Ridwan Kamil. (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
|
Klaim tersebut disampaikan Waketum PAN Yandri Susanto saat berkunjung ke Klungkung, Bali, Selasa (20/12/2022) lalu. Bukan cuma Yandri, Sekretaris DPW PAN Jawa Barat Hasbullah Rahmad turut mengamini komunikasi PAN dengan Ridwan Kamil sedang intens.
Hasbullah mengatakan, meski belum mendapat informasi lanjutan mengenai Ridwan Kamil bakal gabung ke PAN, ia yakin orang nomor satu di Jabar ini bisa mendapat tiket sebagai Cawapres 2024 jika bergabung dengan PAN. Sebab menurut pandangannya, Ridwan Kamil merupakan kandidat potensial yang bisa dicalonkan sebagai cawapres.
"Sebenarnya komunikasi Kang Emil dengan PAN itu cukup baik, tapi kan tentu kita lihat perkembangan dinamika politik karena ini bicara peluang. Kalau menurut saya, peluang Kang Emil di cawapres besar kalau konteksnya cawapres," kata Hasbullah saat berbincang dengan detikJabar, Rabu (28/12/2022).
Hasbullah juga mengungkapkan, PAN selama perhelatan politik merupakan partai terbuka. PAN pernah mengusung kader internal seperti Hatta Rajasa, hingga pernah memberikan restu bagi Sandiaga Uno yang kala itu menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Kini dengan potensi yang Ridwan Kamil miliki, Hasbullah pun secara pribadi cukup meyakini PAN akan memberikan tiket Cawapres jika Ridwan Kamil bergabung ke PAN. Sebab saat ini, kandidat terkuat saingan Ridwan Kamil untuk diberi tiket dari PAN hanya tinggal Erick Thohir.
"Karena menurut saya, secara kapasitas Kang Emil sudah tidak kita ragukan. Beliau cukup berpengalaman di Pemprov Jawa Barat. Dan kalau hitungan amatan saya, kalau untuk cawapres, dia paling saingannya Erick Thohir kalau saya lihat," tuturnya.
Meski demikian, Hasbullah menyatakan keputusan tersebut nantinya akan ditentukan oleh DPP PAN. Yang jelas saat ini, Hasbullah mengatakan komunikasi PAN dengan Ridwan Kamil masih berjalan secara intensif.
"Yang mengambil keputusan nanti di DPP PAN melalui rakernas. Apalagi PAN sekarang terikat dengan KIB. Tentu harus dimusyawarahkan dengan koalisi untuk bicara paket presiden dan wakil presidennya. Tetapi, komunikasi politik PAN dengan Kang Emil sudah terbangun dengan baik dari sekarang," ujarnya.
Bak gayung bersambut, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas juga turut memberikan kode rayuan yang sama untuk Ridwan Kamil supaya bisa gabung dengan PAN. Momen ini terjadi saat Zulhas datang ke peresmian Masjid Al Jabbar dengan kapasitasnya sebagai Menteri Perdagangan Indonesia.
Awalnya Zulhas diminta untuk memberikan sambutan dalam peresmian Masjid Raya Al Jabbar di Kota Bandung. Setelah memuji desain dan kemegahan masjid, Zulhas kemudian mendoakan agar Ridwan Kamil diberikan kesehatan.
Ketum PAN itu juga mengaku jatuh cinta terhadap kepemimpinan Ridwan Kamil. "Gubernur kita ini semoga diberikan kesehatan, iman yang kokoh. Jabatan lebih tinggi lagi," kata Zulhas dalam sambutannya di Masjid Raya Al Jabbar, Jumat (30/12/2021).
Zulhas menilai Ridwan Kamil mampu membuat Jabar maju. Zulhas pun mengulang ungkapan jatuh hati terhadap Ridwan Kamil. Ia menilai Ridwan Kamil bisa memimpin Indonesia.
"Jabar bisa hebat seperti ini, bagaimana kalau memimpin Indonesia. Saya jauh-jauh hari sudah jatuh cinta," kata Zulhas.
"Oleh karena itu, tidak ada lagi kata-kata selain ucapan selamat kepada warga Jabar, seluruh rakyat Indonesia atas diresmikan masjid yang begitu megah pada hari Jumat, hari yang penuh berkah," ucap Zulhas.
Ridwan Kamil yang saat itu duduk di barisan depan saat peresmian langsung menengadahkan tangannya, kala Zulhas mendoakannya memimpin Indonesia. Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu tersenyum, dan mengamini doa Zulhas.
Geger Wanita Muda 'Smackdown' Nenek di Cianjur
Kekerasan kepada seorang nenek di Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/ detikJabar)
|
Informasi yang dihimpun detikJabar, aksi kekerasan tersebut terjadi di Kampung Gandasoli, Desa Cikidangbayabang, Mande pada Selasa (27/12).
Kejadian itu berawal ketika korban yang berinisial I tengah berbincang dengan tetangganya. Korban mengeluhkan terkait pelaku yang merupakan istri dari cucunya, kerap meninggalkan kewajiban di rumah, mulai dari bersih-bersih dan lainnya selama tinggal di rumah korban.
Tidak lama, pelaku pun datang dan mendengar percakapan tersebut. Pelaku yang tengah menggendong anak balitanya langsung emosi dan terlibat cekcok dengan korban.
Dalam video berdurasi 19 detik yang tersebar di media sosial itu tampak korban memilih pergi usai terlibat cekcok di halaman rumah. Namun tiba-tiba pelaku menghampiri dan menjambak korban.
Tak hanya menjambak, pelaku juga membanting korban hingga tersungkur di tanah. Aksi kekerasan itu pun akhirnya dilerai oleh tetangga pelaku dan korban.
Wiwi, cucu korban, mengatakan neneknya tersebut sempat dibawa ke klinik pasca dijambak dan dibanting pelaku. Dia mengatakan kejadian tersebut diduga dipicu pelaku yang tidak terima kerap diomeli dan diingatkan untuk melakukan pekerjaan rumah.
"Sekarang sudah dibawa ke rumah. Tapi masih mengeluhkan pusing, karena nenek saya memang mengalami darah rendah. Jadi karena kejadian kemarin kepalanya sering terasa pusing," ucap dia, Kamis (29/12/2022).
"Ya namanya sudah tua, jadinya sering ngomel dan mengingatkan. Tapi penerimaan pelaku jadi berbeda. Sampai melakukan aksi kekerasan tersebut," kata dia.
Ia menjelaskan jika masalah tersebut tidak dilaporkan ke polisi, pihak keluarga memilih jalan musyawarah mengingat pelaku memiliki balita yang masih menyusui. Namun, lanjut dia, korban saat ini masih diungsikan ke rumah salah satu anaknya. Keluarga khawatir usai kejadian tersebut, pelaku kembali datang dan melakukan tindak kekerasan terhadap korban.
"Sementara masih tinggal di rumah anaknya. Takut kalau pulang sekarang, pelaku nekat lagi datang dan melakukan tindak kekerasan," ujar dia.
Wiwi juga mengatakan, keluarga besar dari korban geram atas aksi dari perempuan tersebut terhadap neneknya. Bahkan sang suami langsung menceraikan wanita itu sesaat setelah kejadian.
"Jadi pelaku ini merupakan istri dari cucu korban. Langsung diceraikan sama suaminya. Karena kesal dengan aksi pelaku pada neneknya," kata dia.
Pelaku kini tidak tinggal di rumah korban dan sudah diusir dari kampung tersebut. Untuk sementara korban diungsikan ke rumah salah satu anaknya, sebab khawatir pelaku nekat kembali datang dan melakukan tindak kekerasan kepada korban.
"Pelaku diusir tidak tinggal di rumah nenek saya lagi. Ditambah kan sudah diceraikan suaminya. Sementara nenek di rumah anaknya, karena takut pelaku nekat meski sudah tidak tinggal di rumah nenek. Ditambah lagi masih suka pusing setelah dijambak dan jatuh saat kejadian," ucapnya.
Kapolsek Mande Iptu Dadeng, mengatakan pihak keluarga tidak melaporkan kejadian tersebut. "Tidak ada laporan, informasinya sudah diselesaikan secara musyawarah oleh pihak keluarganya," ucap dia.
Tarik-ulur Rencana Laga Persib Vs Persija di Bandung
Duel Persib vs Persija. (Foto: Istimewa/PT LIB)
|
Persib sejauh ini baru memainkan 16 pertandingan dan masih menyisakan satu pertandingan, yakni melawan Persija Jakarta. Laga ini adalah laga tunda yang seharusnya sudah dimainkan pada 2 Oktober 2022 lalu.
Saat itu, laga bertajuk El Classico ini ditunda karena tragedi Kanjuruhan yang terjadi sehari sebelum kick off Persib vs Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Saat Liga 1 kembali bergulir dengan sistem bubble di Jawa Tengah dan Yogyakarta setelah dua bulan lebih vakum, laga Persib vs Persija tidak dimasukkan ke dalam jadwal yang akan dimainkan. Laga syarat gengsi ini sengaja 'dipisah'.
Kabarnya laga Persib vs Persija akan digelar seusai putaran pertama rampung, yakni pada Januari 2023. Namun hingga kini, belum ada jadwal pasti soal kapan laga Persib vs Persija digelar. Polda Jabar pun menjelaskan, hingga saat ini belum ada rekomendasi izin terkait pertandingan tersebut.
"Jadi, memang ada tahapan yang harus dilalui, karena saat sekarang ini akan ada tim assessment (penilaian) dari Mabes Polri untuk turun melakukan pengecekan di tempat yang akan digunakan, di Jawa Barat itu tempatnya ada dua, satu di Bogor dan di GBLA," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes pol Ibrahim Tompo kepada wartawan via sambungan telepon, Rabu (28/12/2022).
Ibrahim mengungkapkan, dalam assessment (penilaian) tersebut bakal dicek seluruh kesiapannya, dari mulai kesiapan infrastruktur, manajemen, dan faktor risiko yang ada dalam pertandingan itu.
"Setelah assessment akan dilakukan rapat lagi untuk menentukan mana yang layak digunakan, jadi hasil assessment itu akan memberikan rekomendasi, terkait kondisi kaitan dengan pengamanan, fasilitas, manajemen dan risiko keamanannya," ungkapnya.
Assessment yang akan dilakukan Polda Jabar merupakan tindak lanjut mengenai penerapan peraturan Kapolri mengenai pengamanan sepak bola. "Mabes Polri dan Polda Jabar, karena ini terkait assessment pengamanan, jadi yang melakukannya harus orang yang bersertifikasi dan di Polisi itu yang bersertifikasi Pamobvit," jelasnya.
Ibrahim menambahkan proses penilaian bakal dilakukan dalam waktu dekat. "Nanti hasilnya diinfokan," pungkasnya.
Tak hanya itu, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono juga masih menunggu informasi resmi dari PT LIB selaku operator liga. Ia mengatakan, hingga kini, belum ada jadwal pasti soal kapan laga Persib vs Persija digelar. "Belum ada (jadwal lawan Persija)," katanya.
Belum jelasnya jadwal Persib vs Persija membuat bobotoh (suporter Persib) bertanya-tanya. Bobotoh juga mendesak agar laga tersebut tetap digelar di Bandung dengan dihadiri penonton.
Sebab, sebelum laga ini ditunda, tiket sebanyak 26.000 lembar telah ludes dibeli bobotoh. Oleh karenanya, bobotoh meminta agar laga Persib vs Persija bisa dimainkan di Stadion GBLA.
"Kalau saya mah kan kemarin bobotoh sudah beli tiket dan yang beli tiket uangnya nggak dikembalikan. Saya berharap tetap digelar di Bandung," kata Agus Rachmat, penggagas Bobotoh Club, Jumat (30/12/2022).
Pria yang akrab disapa Gusdul ini mengungkapkan alasannya ingin laga ini tetap dimainkan di Bandung. Sebab di putaran kedua nanti, besar kemungkinan Liga 1 akan dimainkan secara normal dengan sistem home away dan dihadiri penonton.
"Karena putaran kedua kan rencananya pakai penonton normal lagi, kalau sampai nanti Persija lawan Persib, Persija bisa nonton terus kita di putaran pertama nggak bisa jadi kecemburuan sosial," ujarnya.
"Jadi bagaimana pun caranya dari panpel, keamanan harus bisa menggelar pertandingan Persib vs Persija dengan penonton. Karena bobotoh juga sudah dapat tiket kan," tegasnya.
Sementara itu, polisi pun akhirnya menyatakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) layak untuk menggelar pertandingan sepakbola dan menjadi markas Persib Bandung. Hal itu setelah Tim Mabes Polri melakukan penilaian resiko dan mengkategorikan Stadion GBLA dalam kondisi baik.
Dikutip dari situs resmi Persib, penilaian terhadap Stadion GBLA meliputi sarana dan prasarana yang masing-masing memiliki bobot berbeda. Adapun aspek yang dinilai adalah dari sisi infrastruktur, kesehatan, risiko kompetisi, keamanan pada sistem manajemen pengamanan, keselamatan, dan informasi.
General Coordinator Persib,Budhi Bram Rachman mengatakan, berdasarkan penilaian dari semua aspek tersebut, panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib dinyatakan layak dan memenuhi standar keselamatan serta keamanan.
"Ini bukan kali pertama Persib mendapat penilaian risiko di Stadion GBLA. Sebelumnya, PT Persib Bandung Bermartabat sudah mendapatkannya dari Polda Jawa Barat. Penilaian risiko itu juga yang dijadikan bahan perbaikan untuk risk assessment," kata Bram, Sabtu (31/12/2022).
Namun menurutnya, yang membedakan dalam penilaian kali ini adalah ketentuan dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2022. Bahkan, dimana penilaian mencakup lebih banyak aspek dibandingkan yang pertama Persib dapatkan.
Meskipun mendapat nilai tinggi, namun hasil tersebut tetap membuat Persib dan pengelola GBLA mendapat pekerjaan rumah (PR) untuk terus meningkatkan standar penyelenggaraan sebuah pertandingan.
"Risk assessment yang diinisiasi Ditpamobvit Polda Jawa Barat kami jadikan acuan untuk memperbaiki dan itu sebagai syarat penyelenggaraan Liga 1 2022/2023. Tentunya, masih banyak hal yang perlu kami tingkatkan agar lebih baik lagi," ujarnya.
Aksi Gerombolan Jalanan Kembali Resahkan Warga Bandung
Ilustrasi geng motor. (Foto: ILUSTRATOR: FUAD HASIM/DETIKCOM)
|
Salah satu penyebar video aksi pembacokan itu adalah akun Twitter @baruterlahir. Akun ini membagikan dua potongan video aksi pembacokan yang dilakukan gerombolan pelaku menggunakan parang.
Pengunggah menarasikan dua video pembacokan itu terjadi dalam waktu yang sama, namun dua lokasi yang berbeda. Pelakunya gerombolan yang sama. Pengunggah juga menyebut aksi video itu merupakan kejadian pembegalan.
Video pertama menampilkan aksi pembacokan di Jalan BKR. Dalam rekaman CCTV itu tercatat kejadian pembacokan di BKR terjadi pada 29 Desember 2022, dini hari. Korban dikejar tiga pelaku yang membawa senjata tajam. Tampak, seorang korban jatuh kemudian dibacok pelaku.
Kemudian, video kedua menampilkan kualitas gambar yang berbeda. Sepertinya, video ini direkam menggunakan ponsel. Dalam video ini, korban tak begitu jelas apakah mendapat pembacokan atau dipukul. Video kedua ini terjadi di flyover Kopo.
Kapolsek Regol Polrestabes Bandung Kompol Edy Kusmawan membenarkan kejadian pembacokan di Jalan BKR tersebut. Edy mengaku kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. "Masih lidik. Korban sudah dibawa ke Garut, korbannya sopir elf," kata Edy kepada detikJabar, Jumat (30/12/2022).
Edy mengaku masih menelusuri aksi pembacokan. Ia juga menduga dua kejadian tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama. "Karena TKP ada dua. Salah satu ada di Leuwipanjang di bawah flyover. Ini masuk Bojongloa Kidul. Iya (pelaku diduga sama)," kata Edy.
Sementara itu, Kapolsek Bojongloa Kidul Kompol Air Purwantono mengatakan untuk kejadian di bawah jalan layang atau flyover tak ada aksi pembacokan. Ari memastikan korban di bawah flyover dikeroyok pelaku. "Flyover pukul-pukulan. Pembacokannya di Regol dan korban sudah buat laporan di Regol," ucap Ari.
Ari mengaku sudah memeriksa seluruh rumah sakit untuk memastikan jumlah dan luka korban akibat penyerangan gerombolan pelaku. Korban tak dirawat di rumah sakit.
Selain di Kota Bandung, aksi kejahatan jalanan juga terjadi di Kabupaten Bandung. Seorang pria menjadi korban pembegalan di Cicukang, kemudian ia dibuang ke kawasan Dayeuhkolot dengan kondisi tangan terikat dan mata tertutup lakban.
Korban berhasil diselamatkan oleh warga. Video penyelamatan korban bahkan viral di media sosial. Lokasi kejadian terjadi di Jalan Mengger, Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot. Terlihat kondisi jalan tersebut minim penerangan.
Di sepanjang jalan terdapat deretan pabrik. Kemudian terdapat satu pabrik kosong yang diketahui dijadikan pembuangan korban begal tersebut.
Ketua RW 03, Desa Sukapura, Kecamatan Dayeuhkolot, Deden Muhammad Soleh (53) membenarkan peristiwa tersebut. Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada Kamis (29/12/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
"Betul ada penemuan korban di sini. Sekitar jam 9 malam. Mobilnya langsung pergi, bahkan kalau ada CCTV bisa ketahuan. Tapi nggak ada CCTV kan," ujar Deden, saat ditemui detikJabar, Jumat (30/12/2022).
"Kebetulan saya lagi di rumah, kemudian ada ojek online yang lewat. Dia memberikan informasi bahwa ada orang yang tergeletak dengan keadaan matanya tertutup, kemudian tangannya diikat juga," tambahnya.
Pihaknya menjelaskan setelah itu korban langsung dibawa ke tempat terang. Setelah itu, lakban yang mengikat tangan dan menutup mata korban dibuk.
"Terus korban itu dalam keadaan mata tertutup sebelum dibuka saya minta dikamera dulu, takutnya ada apa-apa. Sebelum dibuka saya kontak juga Babinsa dan pihak Kapolsek Dayeuhkolot. Kemudian lakbannya langsung saya buka," katanya.
Deden menyebutkan korban tersebut merupakan korban begal. Modusnya adalah dengan dimasukan ke dalam sebuah mobil.
"Jadi menurut korban itu kejadiannya di Cicukang, kendaraan mio, HP, dompet, diambil di lokasi kejadian. Sementara sudah terjadi, korban disekap terus dibawa puter-puter. Nah mungkin diturunin di lokasi ini," jelasnya.
Dia mengungkapkan saat kejadian korban tengah menunggu temannya. Namun tiba-tiba ada tiga orang tidak dikenal menghampirinya.
"Tiba-tiba ada mobil dengan penumpang 3 orang, kemudian 3 orang tersebut langsung turun, langsung menyetop korban. Kemudian menuduh korban sebagai membawa obat. Bahkan sempat digeladah. Pelaku mengaku dari salah satu aparat. Padahal korban tersebut nggak pernah memakai obat-obat, dan berani dites urine. Itu emang modusnya kaya gitu," ucapnya.
Deden menambahkan pada malam tersebut korban langsung menghubungi orang tuanya. Tak berselang lama korban langsung dibawa oleh orang tuanya.
"Kondisi korban nggak ada luka. Saya juga sebelum dibuka lakbannya sudah cek juga kondisinya. Kondisinya cuma dilakban saja dan tangan diikat di belakang," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Dayeuhkolot Kompol Tedi Rusman turut membenarkan peristiwa penemuan tersebut berada di Dayeuhkolot. Hal tersebut diketahui berdasarkan adanya laporan masyarakat.
"Pada tadi malam Jumat sekitar jam 21.00 WIB, kita dilapori oleh warga bahwa ada ditemukan orang yang sedang dilakban. Kemudian anggota kami hadir ke sana datang, mengecek, dan betul ternyata ada seseorang yang sedang dilakban dan tangan diikat," ucap Tedi, saat ditemui di Pos Pam Dayeuhkolot.
Tedi mengungkapkan pria tersebut merupakan salah satu korban dari pencurian. Kemudian korban langsung dibuang ke daerah Dayeuhkolot.
"Setelah ditanya, ternyata dia diambil motornya, dan dimasukkan ke dalam mobil, lalu dilakban (mata). Kemudian dibawa keliling-keliling entah kemana. Mungkin dibuang di sana. Menurut pengakuan korban tersebut, bahwa dia (korban) dinaiki ke mobil di sekitar Cicukang," ucap Tedi.
"Kondisi malam saudaranya langsung datang ke lokasi dan langsung dibawa ke rumahnya. Setelah itu kita tidak ada kontak lagi. Soalnya kejadian awal bukan di sini," pungkasnya.