Nestapa Warga Indramayu Sambut Tahun Baru dalam Bayang Gelombang Laut

Nestapa Warga Indramayu Sambut Tahun Baru dalam Bayang Gelombang Laut

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 31 Des 2022 22:30 WIB
Warga korban banjir rob di Indramayu terpaksa menyambut tahun baru di posko pengungsian.
Warga korban banjir rob di Indramayu terpaksa menyambut tahun baru di posko pengungsian (Foto: Sudedi Rusmadi/detikJabar).
Indramayu -

Bagi sebagian warga mungkin berkumpul bersama keluarga dan kerabat menjadi cara untuk menyambut tahun baru. Namun, berbeda dengan warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang masih dibayangi gelombang tinggi air laut.

Sejumlah warga korban gelombang tinggi atau banjir rob di pesisir Indramayu itu harus tinggal di pengungsian untuk sementara waktu. Seperti di posko pengungsian, warga terlihat berbaring lelah sambil memakai selimut menepis dinginnya angin laut. Sebagian lainnya mengobrol ringan yang sesekali membahas barang-barang yang rusak akibat hantaman ombak.

Rasinih (32), salah seorang warga mengaku baru pertama kali menyambut pergantian tahun baru berada di posko pengungsian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dan 7 orang keluarga terpaksa tinggal di sini (posko). Setiap tahun juga banjir tapi tidak parah kayak hari ini," kata Rasinih, Sabtu (31/12/2022).

Tak hanya itu, sebagian warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur juga terpaksa tetap tinggal di rumah. Gelap dan dingin merka hadapi demi menjaga rumahnya.

ADVERTISEMENT

Rasja (45), warga lainnya mengungkapkan, gelombang tinggi air laut masih mengintai rumahnya yang tak jauh dari bibir pantai. Sehingga, ia harus menjaga barang-barang dari banjir rob yang tidak bisa diprediksi kedatangannya.

"Kalau orang tua harus berjaga, anak sih sudah diungsikan, takutnya ada barang-barang yang hanyut atau dicuri," kata Rasja.

Ia berharap, breakwater yang rusak segera diperbaiki dan lebih tinggi.

Kepala BPBD Indramayu Dadang Oce Iskandar menjelaskan berdasarkan prediksi BMKG, gelombang tinggi pantai utara masih terjadi hingga 1 Januari 2023 nanti. Sehingga, ia mengimbau masyarakat agar tetap waspada mengingat kondisi cuaca ekstrem masih mengintai.

Selain itu, petugas gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, Tagana, PMI dan lainnya membagi tugas di posko pengungsian. Dalam beberapa waktu, mereka juga harus berkeliling sambil membawa nasi untuk warga yang tinggal di rumah.

"Sebagian masyarakat tinggal di pengungsian dan ada juga yang kembali ke rumah untuk mengamankan barang berharga miliknya," kata Kepala BPBD Indramayu, Dadang Oce Iskandar saat dikonfirmasi detikJabar.

Selain memberikan keamanan bagi masyarakat, Dinas Sosial pun berusaha memberikan kenyamanan agar kebutuhan warga bisa terpenuhi. Tim tagana dan lainnya selain membuka posko pengungsian, juga mendirikan dapur umum hingga pemeriksaan kesehatan. Agar kesehatan masyarakat tetap terjaga.

"Selain logistik makanan, kami juga memberikan beberapa kebutuhan seperti sandang, selimut dan karpet atau alat untuk berisitirahat," kata Kepala Dinas Sosial Indramayu, Sri Wulaningsih.

Diberitakan sebelumnya, gelombang tinggi air laut di Pesisir Indramayu, Jawa Barat mengakibatkan puluhan rumah rusak. Sejumlah warga juga terpaksa mengungsi akibat peristiwa tersebut.

(mso/mso)


Hide Ads