Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Indramayu, 17 Rumah Ambruk

Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Indramayu, 17 Rumah Ambruk

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Sabtu, 31 Des 2022 14:59 WIB
Gelombang tinggi terjang pesisir Indramayu.
Gelombang tinggi terjang pesisir Indramayu (Foto: Sudedi Rusmadi/detikJabar).
Indramayu -

Gelombang tinggi air laut di Pesisir Indramayu, Jawa Barat mengakibatkan puluhan rumah rusak. Pemda Indramayu akan segera upayakan tenda pengungsian mengingat cuaca ekstrem diprediksi masih terjadi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Dadan Oce Iskandar menjelaskan gelombang tinggi pada puncak cuaca ekstrem mengakibatkan puluhan rumah di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu rusak. Ia mencatat 2.095 unit rumah di 26 RT terendam banjir rob.

"Ada 17 rumah rusak atau ambruk dan dan belasan rumah lainnya rusak ringan," kata Oce, Sabtu (31/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengantisipasi dampak buruk lain, pihaknya mengevakuasi warga yang rumahnya rusak atau ambruk. Untuk sementara, warga diungsikan di kantor Desa Kertawinangun maupun ke Pondok Darussalam.

Selain itu, pihaknya bersama Dinas sosial juga akan segera mendirikan tenda pengungsian. Serta, dapur umum bagi warga yang terdampak banjir rob.

ADVERTISEMENT

"Antisipasi sementara kita lakukan tindakan preventif, karena menurut prediksi cuaca ekstrem masih terjadi hingga esok hari," katanya.

Cerita Pengungsi Merawat Orang Tua

Gelombang tinggi di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu memaksa warga untuk meninggalkan sementara tempat tinggalnya. Ratusan warga terpaksa mengungsi di beberapa tempat.

Pantauan detikJabar, selain di kantor Desa Kertawinangun dan pondok Darussalam, sebagian warga pun tampak masih terlihat di tepi jalan pantura. Mereka menunggu barang-barang yang belum sempat dievakuasi.

Salah satunya Rasinih (32), ia merawat orang tuanya yang sudah berusia senja di tempat pengungsian. Sebab, tempat tinggalnya rusak dihantam ombak besar.

"Itu bapak saya sakit, waktu itu ombak besar pak brug brug brug," kata Rasinih.

"Panik pak ini bawa anak-anak lari nggak bawa apa-apa ke jalan raya," lanjutnya.

Ia berharap, adanya sentuhan dari pemerintah agar bisa meringankan kebutuhan nya saat ini. "Ya minta ada bantuan buat makan minum," ujarnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads