Ganasnya Tol Cipali Sepanjang 2022

Ganasnya Tol Cipali Sepanjang 2022

Dian Firmansyah - detikJabar
Kamis, 29 Des 2022 06:45 WIB
Ilustrasi Tol Cipali
Ilustrasi Tol Cipali. (Foto: dok. Twitter @jokowi)
Purwakarta -

Jalan Tol Cipali merupakan salah satu jalur urat nadi penghubung jalan Tol Trans Jawa. Tol yang memiliki panjang jalur 116,75 kilometer ini membentang melintasi lima kabupaten di Jawa Barat yakni Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.

Tol yang diresmikan pada 2015 ini memiliki jalan yang mayoritas lurus. Melintasi tol ini akan disuguhi panorama alam yang indah serta hamparan sawah yang membentang.

Namun jalur ini rawan terjadi kecelakaan. Berdasarkan data yang diterima detikJabar, jalur bebas hambatan ini memiliki riwayat kecelakaan yang cukup mencengangkan. Sebanyak 302 kecelakaan terjadi di sepanjang jalur tol ini sejak Januari-Desember 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah kecelakaan terbanyak terjadi pada Juli sebanyak 39 kali dan paling sedikit terjadi pada Juni sebanyak 16 kali. Sedangkan jumlah kecelakaan setiap bulannya rentang angka rata-rata berjumlah 20 sampai 30 kali insiden kecelakaan.

Kecelakaan yang terjadi mulai dari ringan hingga berat yang mengakibatkan korban jiwa. Jika diakumulasikan, tercatat selama 2022 ini ada 497 korban mengalami luka ringan, 183 luka berat, dan 46 korban tewas di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

Menurut Kanit PJR Tol Cipali Iptu Karyana, beberapa catatan yang menjadi penyebab kecelakaan. Mulai dari kondisi kendaraan hingga kelalaian pengendara.

"Yang pertama akibat mengantuk, kemudian human error, contoh trek lurus dan datar Tol Cipali memicu pengemudi untuk memacu laju kendaraannya melebihi batas maksimal menjadi penyebab laka. Kemudian kondisi kendaraan yang kurang diperhatikan. Alasan lain yang menjadi penyebab kecelakaan adalah perbedaan kecepatan antara minibus dan truk, sehingga memicu terjadinya tabrak belakang," ujar Karyana melalui pesan elektroniknya kepada detikjabar, Rabu (28/12/2022).

Karyana menyebutkan, berbagai langkah antisipasi terus dilakukan, baik dari pihak kepolisian maupun pengelola jalan tol. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pengelola tol untuk selalu menaati standar pelayanan minimal jalan tol dan terus melaksanakan kegiatan yang dapat meminimalisir terjadinya laka lantas serta tingkat fatalitas korban.

"Melakukan patroli rutin, razia truk overdimensi dan overkapasitas menggunakan alat WIM (Wide in motion) di KM 188 A, speed gun hingga sosialisasi. Kami mengimbau kepada pengendara agar taat berlalulintas dan persiapkan segala sesuatu yang menyangkut keamanan dan keamanan berkendara. Jangan berhenti di bahu jalan dan tidak ugal-ugalan," tuturnya.

Sementara dikutip dari laman resmi lintasmarga.com, Safety Campaign dengan hastag #GerakanKeselamatan digenjot sebagai bentuk ASTRA Tol Cipali dalam meningkatan layanan dan merealisasikan program 3E (Education, Engineering, dan Enforcement) yang sejalan dengan program ESG (Environment, Social, Government).

"Gerakan Keselamatan yang dilakukan ini merupakan salah satu bentuk keseriusan kami dalam meningkatkan kesadaran para pengguna jalan akan keselamatan berkendara khususnya di Jalan Tol, karena berdasarkan data, 86% kecelakaan di Tol disebabkan oleh faktor kelalaian manusia yang terdiri dari mengantuk, lelah, kurang antisipasi, dan overspeed," ujar Direktur Operasi ASTRA Tol Cipali Agung Prasetyo.

Agung menambahkan, berdasarkan data Departemen Traffic dan Security, jumlah kecelakaan di Tol Cipali mengalami penurunan hingga 6 persen jika dibandingkan data Agustus tahun lalu. Penurunan 6 persen ini didapatkan dari data laka Januari-Agustus 2021 vs Januari-Agustus 2022 dengan data laka pada 2021 sebanyak 212 kasus dan 2022 sebanyak 199 kasus.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran pengguna jalan akan keselamatan berkendara, ASTRA Tol Cipali secara masif terus melakukan berbagai upaya, baik dari sisi fasilitas keselamatan, fasilitas jalan, maupun fasilitas pendukung yang diwujudkan melalui pemasangan wire rope atau sling baja di 106 KM, pemasangan alat timbang weight in motion (WIM) yang dipasang di Palimanan, pemasangan marka speed reducer di sepanjang Tol Cipali, pemasangan lampu strobe di 9 titik area blindspot, pemasangan 10 lampu flip flop, pemasangan 40 titik lampu selang, serta 166 CCTV yang tersebar di setiap KM sepanjang Tol Cipali untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

"Kami terus berkomitmen dalam menciptakan kondisi jalan yang nyaman dan aman bagi para pengguna jalan dengan upaya penambahan fasilitas keselamatan di Jalan Tol. Melalui berbagai inovasi yang kami lakukan, kami berharap para pengguna jalan akan merasa aman dan nyaman saat berkendara di ASTRA Tol Cipali. Tentunya kami juga berharap kesadaran dari masyarakat untuk berkendara dengan aman sesuai batas kecepatan yang sudah di tentukan," tambah Agung.

(yum/orb)


Hide Ads