Semua agama akan mengajarkan kebaikan, menghormati, mencintai serta toleransi. Warga Ciamis, Jawa Barat, pun demikian yang tetap menjunjung tinggi toleransi beragama.
Wujud toleransi itu dapat dilihat di Kampung Kerukunan, Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di sini warga dari beberapa agama hidup saling berdampingan sejak dulu. Dari agama Islam, Kristen dan khonghucu serta warga keturunan Tionghoa.
Di Kampung Kerukunan Ciamis ada 4 tempat ibadah yang berdekatan, yakni Masjid, Kelenteng, Gereja dan Lintang. Wujud toleransi dapat dilihat ketika salah satu agama akan merayakan hari besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua warga bersatu untuk melakukan berbagai persiapan, agar pelaksanaan perayaan hari besar tersebut berjalan lancar. Di luar itu pun warga Kampung Kerukunan Ciamis ini tetap saling membantu.
Menjelang Hari Raya Natal ini, warga bersama Forum Kerukunan Umar Beragama (FKUB) Ciamis dan Pemkab Ciamis melakukan silaturahmi dan makan bersama di Gereja Katolik Santo Yohanes Pembaptis.
Sebelumnya, warga muslim di Kampung Kerukunan Ciamis juga membantu membersihkan dan merias Gereja Katolik Santo Yohanes. Kegiatan ini pun telah berlangsung setiap tahun.
"Kita dari FKUB silaturahmi melakukan kunjungan ke gereja dan dijamu makan bersama. Tentunya ini merupakan kebersamaan, mengedepankan toleransi dan kerja sama dalam berbagai aspek. Terutama menjelang Natal ini kita juga ikut memantau persiapan pelaksanaannya," ujar Koko Komarudin, Ketua FKUB Ciamis, Jumat (23/12/2022).
Koko berharap kerukunan dan toleransi ini tetap dijaga dengan baik oleh warga Tatar Galuh. Hal tersebut demi keberlangsungan bangsa Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Kesbangpol Ciamis Dadang Mulyatna menjelaskan pemerintah hadir memberikan pelayanan dan melindungi warga Ciamis yang beraneka ragam.
"Ciamis itu ramah tamah someah Hade ka semah. Artinya siapa pun yang datang ke Ciamis tentunya kita sambut. Asalkan menjaga kondusivitas dan kerukunan," ujar Dadang.
Baca juga: Kasasi Herry Wirawan Masih Diproses MA |
Hadirnya Kampung Kerukunan Ciamis yang diresmikan oleh Bupati Herdiat Sunarya beberapa waktu lalu menjadi bukti bahwa Ciamis menjunjung tinggi toleransi. Warga dari berbeda agama dan suku mampu bekerja sama dengan baik.
"Memasak bersama-sama untuk pada hari Natal. Menyukseskan kegiatan salah satu agama. Begitu juga pada saat Idul Adha dan Idul Fitri atau saat Tahun Baru Imlek. Semua kerja sama. Kerukunan itu universal," ujarnya.
(mso/mso)