.webp)
Pemkot Bandung memasang lampu lalu lintas anyar di pertigaan Jalan Golf Timur Arcamanik, Kota Bandung. Namun, keberadaan lampu ini menuai protes dari pengendara.
Keputusan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung memasang lampu lalu lintas di pertigaan itu sempat ramai dibahas warganet. Tak sedikit yang menilai keberadaan lampu lalu lintas anyar itu malah memperburuk kondisi lalu lintas.
Warganet menyebut lampu lalu lintas ini menambah kemacetan di jalan tersebut, tepatnya saat jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari. Warganet meminta Dishub Kota Bandung mengevaluasi soal keberadaan lampu lalu lintas itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar di pertigaan Jalan Golf Timur Arcamanik, Kamis (22/12/2022) sekitar pukul 12.40 WIB, kondisi lampu lalu lintas itu tak difungsikan normal. Hanya lampu warna kuning yang menyala. Arus lalu lintas di Jalan Arcamanik juga tampak normal saat siang hari.
Menurut warga setempat, lampu lalu lintas itu baru dipasang sekitar empat hari lalu. Namun, tak sedikit warga yang protes.
"Uji coba mah dua harian kalau tidak salah. Iya dinyalakan normal, sekarang mah nggak normal lagi. Sudah empat harian ada lampu merah," kata Soleh, salah seorang pedagang di pertigaan Jalan Golf Timur.
Soleh juga bercerita saat pagi dan sore hari di kawasan tersebut macet. Menurutnya, petugas diterjunkan untuk mengatur lalu lintas saat sore dan pagi.
"Kalau macet mah setiap pagi sama sore. Ya kemarin juga macet pisan (banget)," ungkap Soleh.
Senada disampaikan Wawan. Ia menilai meski ada lampu lalu lintas, harusnya petugas tetap mengatur. "Ya petugas saja yang mengatur, biar kondisional. Macet pisan soalnya," kata Wawan.
Respons Dishub Kota Bandung
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Bandung Khairul Rijal mengatakan penempatan lampu lalu lintas di pertigaan Jalan Arcamanik Indah dan Golf Timur itu merupakan hasil kajian yang dilakukan Dishub. Sebab, Rijal menyebut Jalan Arcamanik Endah saat ini telah menjadi jalan utama bagi pengendara.
"Jadi jalan utama yang dipilih orang dari arah timur ke kota, selain melalui Jalan Ahmad Nasution dan ke Cicaheum. Di situ volume kendaraan sudah tinggi. Faktanya, kami temukan di lapangan itu pengendara terlalu berinisiatif atau tak teratur saat di simpang tiga (Jalan Golf Timur). Sehingga menimbulkan crowded dan mengancam keselamatan pengendara," kata Rijal kepada detikJabar.
Rijal mengatakan pengendalian lalu lintas di pertigaan tersebut tak bisa mengandalkan petugas. Sehingga dibutuhkan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu lalu lintas. Rijal juga mengatakan penempatan lampu lalu lintas di pertigaan itu masih dalam tahap awal.
"Kita masih cari formula untuk mengatur lalu lintas yang tepat. Tapi memang masyarakat tak sabar menunggu, kan kita butuh proses. Sementara kita flashing dulu, sambil cari formula," ucap Rijal.
"Memang masyarakat beranggapan APILL ini menambah kemacetan. Padahal, itu sudah dari dulu (macet). Hitungan kami, memasang APILL dan akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi ketidakteraturan lalu lintas di situ, minimal akan lebih tertib. semua bisa mengalir sesuai antrean," tutur Rijal.
(sud/orb)
