Nestapa Warga Indramayu Hadapi Banjir Rob

Nestapa Warga Indramayu Hadapi Banjir Rob

Sudedi Rasmadi - detikJabar
Selasa, 20 Des 2022 14:00 WIB
Warga di tengah terjangan banjir rob di Indramayu.
Warga membuang air yang masuk ke dalam rumah. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu - Selepas azan subuh, warga di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, mulai bersiap menghadapi air pasang laut. Papan kayu dan bata hebel dipersiapkan warga untuk menghalau banjir yang masuk ke pemukiman.

Salah satunya dialami Warba (52), warga yang tinggal di Blok Condong, Desa Eretan Wetan, Kabupaten Indramayu, Selasa (20/12/2022). Kondisi rumahnya yang lebih rendah dari jalan gang, membuat Warba dan keluarga hanya bisa pasrah. Sebab, tingginya air rob tetap masuk melewati kayu papan yang ia pasang di teras rumah.

Menurutnya air rob perlahan masuk sejak pukul 04.00 WIB. Meski air hanya bertahan beberapa jam, namun banjir tersebut cukup memporak-porandakan isi rumahnya.

"Air masuk sampai setengah meter, kursi-kursi mengapung. Barang elektronik kayak kipas dan televisi sampai rusak," kata Warba saat ditemui detikJabar.

Warga di tengah terjangan banjir rob di Indramayu.Pemukiman warga diterjang banjir rob di Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Tingginya air rob kali ini membuat warga bersiasat. Mereka memasang penahan air di halaman rumah. Meski demikian, tingginya pasang air laut membuat air tetap masuk ke dalam rumah.

Selang beberapa jam, air mulai terlihat surut. Momen tersebut langsung dimanfaatkan warga untuk menguras air yang masuk ke dalam rumah.

"Ini saya pakai mesin pompa kecil, untuk menguras air yang masih menggenang ini. Tapi kadang harus menguras secara manual juga biar lebih cepat," jelasnya.

Selain rumah terendam, detikJabar di lokasi pun melihat sejumlah rumah yang dibangun dengan pondasi lebih tinggi. Sehingga, air rob yang kerap melanda tidak masuk ke dalam rumah.

Beberapa warga juga terlihat sudah mengantisipasi banjir rob sejak awal. Mereka membangun teras rumah lebih tinggi, meski di dalam rumah lebih rendah.

"Kalau modalnya ada, rumahnya bisa ditinggikan jadi banjir rob tidak masuk ke rumah," ungkapnya Warba.

Sementara itu, akibat banjir rob yang melanda Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, membuat aktivitas sebagian warga terhambat. Terlebih di Blok Karangmenyan yang seolah terisolir karena genangan air.

Melalui jalan setapak, detikJabar mencoba mendekati lokasi blok Karangmenyan RT 4 RW 2 yang berada di Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Selasa (20/12/2022). Jalan di antara empang ikan ini menjadi alternatif utama warga untuk mengakses pusat keramaian.

Sumarni (44), salah seorang warga blok Karangmenyan, bercerita banjir yang kerap melanda beberapa tahun belakangan sering membuatnya terjebak. Bahkan, ketika air rob tinggi, warga hanya pasrah dan tetap tinggal di rumah.

"Kalau mau nyeberang nanti nunggu surut dulu. Nggak bisa nyeberang kalau airnya lagi naik takut terpeleset," kata Sumarni ketika melintas di jalan setapak.

Kampung terisolir akibat banjir rob di Desa Eretan Wetan Indramayu.Kampung terisolir akibat banjir rob di Desa Eretan Wetan Indramayu. Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar

Menurutnya, jalur setapak ini menjadi akses tercepat menuju pedesaan atau jalan raya. Sehingga, meski kondisi jalan setapak licin terpaksa ia lewati.

"Kalau lewat jalan di samping sungai itu jauh mutar arahnya, ke sini lebih dekat," katanya.

Sementara, air rob yang masuk ke blok Karangmenyan ini dinilai lebih cepat. Sebab, kondisi daratan permukiman lebih rendah. Kendalanya, air rob sulit surut sehingga seolah kampung tersebut terisolir.

"Di blok ini sekitar 100 rumah mah ada. Kesulitannya air sulit surut. Sehingga terkesan terisolir dan kumuh," kata LPM Desa Eretan Wetan, Jupri. (iqk/orb)



Hide Ads