Banjir Bandang di Sumedang Itu Turut Menyeret Kukang Jawa

Round-Up

Banjir Bandang di Sumedang Itu Turut Menyeret Kukang Jawa

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 20 Des 2022 06:30 WIB
Warga Sumedang menyelamatkan kukang Jawa yang terjebak lumpur imbas banjir bandang
Warga Sumedang menyelamatkan kukang Jawa yang terjebak lumpur imbas banjir bandang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Banjir yang membawa material lumpur melanda Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Bencana alam itu terjadi di Dusun Cisurupan dan Dusun Naringgul, Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung, pada Sabtu (17/12/2022) sore.

Akibatnya, ratusan warga di sana harus mengungsi. Banjir itu diduga disebabkan adanya longsor dari Bukit Gunung Geulis yang berada di atas pemukiman warga.

Senin (19/12/2022), bekas longsoran terlihat di atas Bukit Gunung Geulis. Longsor itulah yang kemudian diduga jadi pemicu terjadinya banjir disertai lumpur yang menerjang kawasan pemukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi saat turun hujan dengan intensitas tinggi, itu terjadi longsor di atas bukit Gunung Geulis, kemudian longsor itu membawa material lumpur dan kayu-kayuan hingga menyebabkan terjadinya penyumbatan di hulu sungai," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Sumedang Atang Sutarno kepada detikJabar, Senin (19/12/2022).

Penyumbatan di hulu sungai membuat air hujan tertampung di atas bukit. Lama-kelamaan, bukit tak lagi kuat menahan volume air hingga akhirnya longsor terjadi.

ADVERTISEMENT

"Aliran air yang penuh tertampung di atas, pada akhirnya jebol karena tidak kuat lagi menahan tekanan air, hingga aliran air yang membawa material pun menerjang ke hilir," terangnya.

Atang mengatakan, hal itu menjadi dugaan sementara berdasarkan hasil asesmen bersama antara pihak-pihak terkait. "Kemarin kita sama-sama mengasesmen dari berbagai pihak," ujarnya.

Sekretaris Daerah Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan, untuk menangani banjir, Pemkab Sumedang langsung berupaya membersihkan aliran sungai menggunakan ekskavator.

"Kalau bisa sungai akan kami normalisasi dengan alat berat. Kalau tidak bisa mungkin dengan swadaya masyarakat dan para petugas serta relawan," sebut Herman.

Sementara itu, banjir yang terjadi rupanya juga menyapu sejumlah hewan yang tinggal di dalam hutan. Hewan-hewan ini hanyut oleh derasnya aliran sungai.

Nugi Nogroho (18) seorang warga menemukan hewan sejenis kukang Jawa saat dirinya sedang melakukan kerja bakti. Hewan tersebut ditemukannya dalam keadaan hidup di antara lumpur.

"Iya kasihan, tadi kukang itu kejebak diantara lumpur," ujarnya kepada detikJabar, Senin (19/12/2022).

Menurutnya, hewan kukang itu berasal dari kawasan hutan Gunung Geulis. Hewan tersebut kemungkinan terseret derasnya arus air saat banjir bandang terjadi.

"Iya kayaknya kemarin pas banjir bandang sempat terseret air sampai sini, karena di hutan sana masih banyak jenis hewan liar yang hidup," terangnya.

Ia menyebut, kawasan hutan Gunung Geulis memang masih banyak ditinggali oleh beragam jenis hewan. Salah satunya jenis hewan kukang. Ditemukan penuh lumpur, Nugi berupaya untuk membersihkan kukang itu dan melepasnya lagi ke alam liar.

"Setelah saya bersihkan, tadi kukangnya saya lepas lagi ke Gunung Geulis," ucapnya.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads