30 anak menjadi yatim piatu akibat kedua orangtuanya meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Cianjur. Pemerintah akan memprioritaskan perhatian kepada anak yang ditinggal kedua orangtuanya itu.
Sekretaris Dinas Sosial Dindin Amaludin, mengatakan dari hasil pendataan sementara terdapat 105 anak yang kehilangan satu orangtuanya akibat gempa, baik ibu atau ayahnya. Tetapi ada juga yang kehilangan kedua orangtuanya dan menjadi yatim piatu.
"Total ada 135 anak yang kehilangan orangtuanya. 105 anak jadi yatim atau piatu, dan 30 menjadi yatim piatu karena ibu dan ayahnya meninggal akibat gempa, baik karena tertimpa puing bangunan yang ambruk atau longsor yang terjadi pascagempa," ucap Didin, Senin (19/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Dindin mengatakan ada juga 30 anak yang berstatus yatim atau piatu yang juga terdampak gempa. "Jadi ada yang memang sebelum kejadian gempa orangtuanya sudah meninggal dunia dan sekarang tempat tinggalnya terdampak," ucap dia.
Dia mengatakan anak-anak yang orangtuanya meninggal akibat gempa akan menjadi perhatian khusus oleh pemerintah. Dia sudah berkoordinasi dengan setiap dinas untuk memprioritaskan segala bantuan bagi anak-anak tersebut.
"Sudah pasti akan menjadi perhatian kita di pemerintahan. Bahkan jika perlu nanti akan dijadikan anak angkat, sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk korba gempa, terutama anak-anak yang kehilangan orangtuanya," kata dia.
Dindin menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) agar mendapat jaminan pendidikan hingga jenjang SMA/SMK sederajat.
"Sudah kita informasikan ke Disdikpora. Nanti dari segi pembiayaannya akan dibebaskan, tidak hanya tingkat SMP tapi kita upayakan hingga SMA/SMK sederajat," pungkasnnya.
(dir/dir)