Pilu Korban Doni Salmanan, Ngamuk di Ruang Sidang-Dikejar Pinjol

Pilu Korban Doni Salmanan, Ngamuk di Ruang Sidang-Dikejar Pinjol

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 17 Des 2022 15:31 WIB
Korban Doni Salmanan ditagih pinjol.
Korban Doni Salmanan ditagih pinjol (Foto: Istimewa).
Bandung -

Korban penipuan Doni Salmanan ngamuk di ruang sidang. Mereka kecewa atas vonis 4 tahun bui yang dijatuhkan majelis hakim kepada Doni Salmanan.

Tidak soal hukuman penjara yang paling membuat para korban kecewa. Pengembalian sejumlah aset yang nilainya mencapai miliaran Rupiah kepada Doni Salmanan cukup menyakiti hati para korban.

Karena akibat ulah Doni Salmanan, banyak korban mengalami kerugian. Bahkan pasca ngamuk di ruang sidang, korban Doni Salmanan kembali diburu penagih utang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya Alfred Nobel (31). Dia mengaku dikejar oleh pinjol dan koperasi.

"Betul, dampak kemarin (viral)," kata Alfred ditemui di tempat kerjanya di Kota Bandung, Sabtu (17/12/2022).

ADVERTISEMENT

Menurut Alfred, aksi ngamuknya di dalam ruang sidang itu untuk menuntut haknya. Dia inging aset yang dikembalikan ke Doni Salmanan bisa diserahkan kepada para korban.

"Kalau enggak gini kan, mungkin nggak akan ke up untuk kasus Doni Salmanan ini," ujarnya.

Alfred menyebut, ia pun membalas inbox tersebut dan mengatakan jika seluruh uang hasil pinjaman itu digunakan untuk trading dan sudah ada di Doni Salmanan.

"Sampe di TikTok di Instagram menginbox saya, saya perjelas uang tersebut sudah dimasukan ke Doni Salmanan," terang Alfred.

Tak hanya dirinya, koperasi dan pinjol tersebut juga menagih kepada orang tuanya.

Alfred mengaku, ia mengalami kerugian hingga Rp 268 juta dan uang tersebut berasal dari jual gadai aset dan pinjam ke personal, koperasi hingga pinjol.

"Uang gaji saya, bisnis dimasukin semua habis. Gimana caranya karena motivasi Doni Salmanan, bilang kalau semakin besar modal dan punya ketahanan modal maka akan semakin kuat, makanya dari situ sampai gadai rumah, saya jual tiga motor saya, saya pinjam ke koperasi," ungkapnya.

"Gadai rumah Rp 100 juta, gadai motor sampai Rp 30 juta, semua dijual rugi. Sampai saya pinjam ke teman-teman kuliah dan teman," tambahnya.

Untuk koperasi ia pinjam ke tiga koperasi dan sejumlah pinjol. Tagihannya menurut Alfred tak dibayarkan.

"Koperasi saya ada tiga, pinjol juga ada, kemarin kan saya nggak kerja sama sekali, jadi untuk bayarpun nggak ada," ujarnya.

Bahkan dirinya juga sudah mendapatkan surat perimgatan dari bank. "Bayar storan wajib rumah ke bank nggak, sampai mau disita, sudah datang 3 surat dari bank bahwa akan ada pelelangan rumah," pungkasnya.

(wip/mso)


Hide Ads