Air di Kaki Gunung Ciremai Manis Bak Soda, Staf Desa: Jangan Diminum

Air di Kaki Gunung Ciremai Manis Bak Soda, Staf Desa: Jangan Diminum

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Sabtu, 17 Des 2022 05:19 WIB
Warga menunjukkan titik air hangat di Sungai Cingenge Majalengka.
Warga menunjukkan titik air hangat di Sungai Cingenge Majalengka. [Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar]
Majalengka -

Warga Blok Rebo, Desa Payung, Rajagaluh, Majalengka, digegerkan dengan fenomena alam yang berada di Sungai Cingenge. Dibanding sungai pada umumnya, air di sungai tersebut memiliki keistimewaan tersendiri.

Air di sungai tersebut memiliki dua rasa, manis dan tawar. Air tawar berada di aliran sungai, sedangkan air yang berasa manis itu berada di pinggir yang tak jauh dari aliran sungai.

Air yang manis itu, keluar dari bawah tanah sungai. Setidaknya ada dua titik genangan air yang mengeluarkan rasa manis dan bersuhu hangat itu. Air yang keluar dari bawah itu terlihat menggelembung seperti air mendidih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Tata Usaha dan Urusan Umum Desa Payung, Sutari menyampaikan, fenomena itu ditemukan dua orang warga setempat yang bernama Musladi dan Samudi. Mereka menemukannya sekitar dua pekan lalu.

"Itu telah ditemukan oleh warga kami bapak Samudi (dan Musladi) bahwa ada titik air, semburan air anget. Ada sejumlah dua titik yang mana berada di aliran sungai Cingenge," kata Sutari, Jumat (16/12/2022).

ADVERTISEMENT

Disampaikan Sutari, pihaknya menghimbau agar air yang memiliki rasa manis itu tidak dikonsumsi terlebih dahulu. Pasalnya, belum ada belum ada penelitian ilmiah terkait kandungan air tersebut.

Warga menunjukkan titik air hangat di Sungai Cingenge Majalengka.Warga menunjukkan titik air hangat di Sungai Cingenge Majalengka. Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar

Himbauan itu disampaikan karena sungai yang berjarak sekitar dua kilometer dari pemukiman warga itu biasa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar.

"Air tersebut memang alirannya digunakan juga oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari, seperti air minum," ujar dia.

"Untuk sekarang ini himbauan saya mungkin, warga untuk sementara sebelum ada kepastian dari hasil lab atau apa gitu, nah untuk sementara tidak digunakan dulu untuk dikonsumsi atau digunakan untuk air minum," sambungnya.

Musladi (47), salah seorang warga yang juga penemu air tersebut mengatakan, fenomena itu ditemukan secara tidak sengaja saat dirinya bersama saudaranya tengah mengecek saluran air di sungai Cingenge.

"Saya lagi ngecek saluran air sama saudara. Saudara saya enggak sengaja nginjak air, ternyata rasanya hangat," kata Musladi saat berbincang dengan detikJabar.

Ia menduga, air tersebut muncul dari pegunungan. Pasalnya, lokasi sungai Cingenge ini berada di bawah kaki Gunung Ciremai.

"Ini keluar secara alami, tidak ada pengeboran di daerah sini," ujar dia.

"Ya ini titik air hasil dari pegunungan. Bukan air panas, tapi air hangat. Saya juga enggak tahu ada kandungan air hangat atau gimana," sambungnya.

Selain memiliki rasa manis, kata Musladi, air tersebut juga memiliki rasa seperti soda. Sungai tersebut juga memiliki keunikan lain, airnya memiliki suhu hangat dan dingin. Meski begitu aliran air di sungai Cingenge didominasi air dingin.

Adapun untuk air hangat itu ditimbulkan dari air manis yang dikeluarkan dari bawah tanah, sedangkan air dingin itu terdapat dari aliran air sungai yang berasa tawar.

"Rasa air yang hangat itu ada unsur manis-manisnya seperti soda. Kalau air yang dinginnya mah biasa aja enggak manis," jelas dia.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads