Polisi Didesak Bebaskan Mahasiswa yang Ditangkap Saat Demo Tolak KUHP

Kota Bandung

Polisi Didesak Bebaskan Mahasiswa yang Ditangkap Saat Demo Tolak KUHP

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 16 Des 2022 16:25 WIB
Picture of a young couple handcuffed.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Fadyukhin).
Bandung -

Polisi mengamankan sejumlah mahasiswa buntut ricuhnya demo penolakan KUHP yang terjadi di Kantor DPRD Jabar, Kamis (15/12) malam. Hingga sekarang, para mahasiswa tersebut dilaporkan masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Bandung.

Merespons hal itu, salah satu mahasiswa mantan pengurus BEM Unikom Bandung M Raffly Salam mendesak polisi segera membebaskan rekan-rekannya tersebut. Sebab berdasarkan hasil pendataan, ada 6 mahasiswa Unikom yang diamankan usai ricuhnya demo tadi malam.

"Kami mendesak kepolisian untuk segera membebaskan rekan-rekan kami yang sudah ditangkap. Ada 6 di antaranya yang kami data itu mahasiswa Unikom," kata Raffy kepada detikJabar via sambungan telepon, Jumat (16/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada malam tadi, Raffly juga ikut turun dalam aksi tersebut. Ia pun menyayangkan tindakan kepolisian yang sudah represif saat mengamankan demonstrasi penolakan KUHP di kantor DPRD Jabar.

"Seharusnya dari polisi itu mengawal kami sebagai rakyat sipil, tapi semalam malah kami dapat tindakan represif dari mereka. Kami mengutuk tindakan represif ini, yang bagi kami malah semakin menguatkan tentang isi KUHP bisa memberangus kebebasan publik untuk menyuarakan aspirasi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi terpisah, Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Jawa Barat Firman Nasution juga ikut mengecam tindakan polisi yang mengamankan para demonstran tadi malam. Ia menyebut tindakan itu sebagai upaya pengerahan kekuatan yang berlebihan dari kepolisian.

"Iyah, ada pengerahan kekuatan berlebihan kalau mengutip pernyataan dari LBH Bandung. Dan kita sepakat dengan hal itu jika melihat pengamanan aksi tadi malam," ujar Firman.

Firman mengaku, saat ini sedang menelusuri kader HMI siapa saja yang ikut diamankan saat demo tadi malam. Namun sayang, saat mencoba mendatangi kantor Polrestabes Bandung semalam, pihaknya belum diizinkan untuk sekedar melihat siapa saja mahasiswa yang diamankan tersebut.

"Kader-kader HMI di Bandung sedang didata. Per tadi malam kita coba melihat kondisinya ke Polres, tapi belum diperbolehkan masuk sama petugas karena ada pemeriksaan. Sekarang kita sedang lakukan upaya untuk menemui mereka lagi dan melihat siapa aja yang ditangkap," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi demo tolak KUHP di depan Kantor DPRD Jabar berujung ricuh. Kericuhan terjadi saat massa diminta untuk membubarkan diri.

Kapolsek Bandung Wetan Kompol Asep Saepudin membenarkan informasi tersebut. Asep menyebut, massa berhasil dibubarkan.

"Sudah selesai, dibubarkan," kata Asep via sambungan telepon.

Asep membenarkan ada lemparan molotov dan massa melakukan aksi anarkis. "Iya ada lemparan molotov, anarkis," ujarnya.

Tidak ada korban dan yang diamankan dalam kejadian ini, mereka berhasil dipukul mundur. "Dipukul mundur, mereka demo RKUHP," pungkasnya.

(ral/mso)


Hide Ads