Sejumlah mahasiswa diamankan pihak kepolisian, buntut aksi demonstrasi penolakan KUHP yang berakhir ricuh di Kantor DPRD Jabar, Kamis (15/12) kemarin. Mereka diamankan di Polrestabes Bandung untuk dimintai keterangan.
Dari informasi yang diterima, Jumat (16/12/2022) siang sekitar Pukul 11.00 WIB, puluhan mahasiswa masih menjalani pemeriksaan di ruang Satreskrim Polrestabes Bandung.
Baca juga: Demo Tolak KUHP di Bandung Berakhir Ricuh |
Putri, salah satu perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Berani Hadapi mengatakan, mahasiswa ini masih menjalani pemeriksaan. Sekitar 31 orang yang terdiri dari 29 mahasiswa dan 2 masyarakat sipil diperiksa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kronologisnya itu ada berbagai versi, cuma yang saya tahu mereka kesapu sama aparat jadi tidak sempat untuk lari," kata Putri kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung.
Putri mengaku sejak malam hingga siang ini masih melakukan pendampingan. Menurutnya, ada tiga LBH yang mendampingi mahasiswa dalam kejadian ini.
"Kejadiannya setelah maghrib, setelah itu banyak teman-teman mahasiswa yang meminta bantuan ke LBH, ada tiga LBH yang mendampingi, pertama LBH Bandung, LBH Berani Hadapi, dan PBHI Jabar," ungkapnya.
Menurut Putri, alasan polisi belum membebaskan para mahasiswa adalah proses pemeriksaan yang belum tuntas. Mereka masih dimintai keterangan tersebut.
"Terakhir, sampa jam 3 pagi masih ada yang diperiksa, belum bisa dibebaskan, alasannya karena kebijakan dari mereka. Lalu, mereka merasa punya hak 1x24 jam untuk menahan teman-teman massa aksi, alasannya belum selesai diperiksa," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Bandung Wetan Kompol Asep Saepudin membenarkan jika demo itu berakhir ricuh. Selain itu, ada lemparan molotov dan massa melakukan aksi anarkis. "Iya ada lemparan molotov, anarkis," kata Asep dikonfirmasi via pesan singkat.
(wip/mso)