Ekonomi Warga Sumedang Ikut Terganggu Imbas Penggenangan Bendungan

Ekonomi Warga Sumedang Ikut Terganggu Imbas Penggenangan Bendungan

Nur Azis - detikJabar
Kamis, 15 Des 2022 22:34 WIB
Warga Sumedang gunakan perahu lintasi penggenangan bendungan
Warga Sumedang gunakan perahu lintasi penggenangan bendungan (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Warga Kecamatan Surian, Kabupaten Sumedang terpaksa menggunakan perahu untuk mengakses jalan. Hal ini disebabkan adanya penggenangan yang menutup akses jalan utama mereka.

Akses jalan yang terputus tepatnya berada di Desa Suryamedal, Kecamatan Surian atau berada di perbatasan antara tiga daerah yakni Kawasan Tanjung Sumedang dengan Kawasan Walahar Subang dan Kawasan Cijambe Indramayu.

Tertutupnya akses itu turut mengganggu kegiatan ekonomi warga Surian. Setiap hari, mereka memang sangat tergantung dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu. Pasalnya, jarak terdekat menuju akses pasar berada di kedua wilayah tersebut dengan jarak tempuh yang hanya sekitar setengah jam jika dibandingkan harus ke pusat Kota Sumedang dengan waktu tempuh sekitar satu jam setengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, akses jalan itu kini terputus akibat penggenangan Bendungan Sadarwana. Warga yang ingin melintas pun kini terpaksa harus menggunakan perahu kayu sederhana sebagai alat penyebrangan.

Warga menilai alat transportasi itu kurang aman dan kurang efektif lantaran menjadikan waktu tempuh menjadi lebih lama dari biasanya.

ADVERTISEMENT

Kondisi itu pun dikeluhkan oleh warga seperti yang diungkapkan oleh Watma Hidayat (40), Warga Desa Suryamedal, Kecamatan Surian. Ia yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang sayuran mengaku sangat terganggu dengan terputusnya akses jalan tersebut.

"Saya pernah terjebak di Indramayu karena perahu pengangkut sepeda motor itu kan sampai jam 6.00 sore (18.00 WIB), sementara saat itu saya pulang jam 01.00 dini hari," paparnya kepada detikJabar, Kamis (15/12/2022).

Akibat kondisi itu, kata dia, selain menghambat aktivitas, juga berpengaruh pada pendapatannya.

"Akses jalan terganggu, jelas pendapatan juga ikut terganggu, karena waktu jualan jadi terlambat," terangnya

Ia pun berharap, pembangunan jalan lingkar sebagai jalan pengganti akses jalan yang terputus dapat segera direalisasikan.

"Harapan kita pembangunan jalan lingkar disegerakan," ucap ayah dengan tiga orang anak ini.

Hal senada diutarakan oleh Ai Julaeha, warga Desa Suryamedal lainnya yang diketahui juga berprofesi sebagai pedagang sembako. Akibat terputusnya akses jalan, aktivitas usahanya pun kini menjadi terganggu.

"Saya ke sini tadi jam 7.00 pagi untuk pergi ke pasar di Subang, baru bisa naik perahu jam 9.30 pagi dan sekarang jam 1.00 siang baru bisa kembali ke sini, sedangkan warung sudah jam segini belum buka, coba gimana terhambatnya ekonomi warga Surian saat ini," paparnya.

Menurutnya, semestinya pemerintah memperhatikan terlebih dulu infrastruktur atau akses jalan bagi warga Surian sebelum dilakukan penggenangan. Sehingga, pembangunan pun tidak menyengsarakan masyarakat.

"Jangan seperti sekarang, jalan lingkar belum selesai dibangun, ini penggenangan sudah dimulai, jelaslah ini dampaknya sangat menyengsarakan warga," terangnya.

Ia pun mengaku kecewa kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Ia berharap pembangunan jalan lingkar sebagai jalan pengganti dari jalan utama yang terputus bisa segera dirampungkan pengerjaannya.

"Harapannya, jalan lingkar cepat-cepatlah diselesaikan, itu saja sudah harapannya," ucapnya.

Berdasarkan data yang ada, Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 44,61 juta m3 untuk menyuplai irigasi seluas 4.500 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.

Bendungan tersebut kini tengah dalam proses penggenangan. Namun sayangnya ikut menggenangi akses jalan warga. Sementara Jalan Lingkar Kanan sebagai pengganti jalan sebelumnya belum selesai.




(dir/dir)


Hide Ads