Bandung Tak Baik-baik Saja, Keluh Pedagang Terancam Banjir Gedebage

Suara Warga

Bandung Tak Baik-baik Saja, Keluh Pedagang Terancam Banjir Gedebage

Rifat Alhamidi - detikJabar
Rabu, 14 Des 2022 18:30 WIB
Pasar Gedebage Banjir
Pasar Gedebage Banjir. (Foto: Dony Indra Ramadhan/detikJabar)
Bandung -

Bandung sedang tidak baik-baik saja menggema di lini masa. Salah satu penyebabnya, karena masalah banjir yang belum bisa diselesaikan pemerintah daerah.

Banjir di Kota Bandung diketahui kerap timbul usai hujan deras mengguyur wilayah Ibu Kota Jawa Barat tersebut. Minimnya resapan air hingga belum optimalnya kolam-kolam penampungan membuat banjir di Kota Bandung menjadi masalah yang tak kunjung bisa diselesaikan.

Salah satu titik yang kerap dilanda banjir yaitu di kawasan Gedebage. Banjir di sana juga sampai menggenangi jalanan hingga mengakibatkan arus lalu lintas kadang macet total.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika di jalan sudah banjir, genangan air lebih parah akan terjadi di Pasar Induk Gedebage. Terjangan banjir itu pun bahkan bisa mencapai sepinggang orang dewasa dibanding di jalan yang hanya semata kaki.

Akibat kondisi ini, para pedagang mengeluhkan jika banjir menerjang kawasan Gedebage. Salah satunya diutarakan Mulyadi (38), seorang pedagang beras di Pasar Induk Gedebage.

ADVERTISEMENT

"Banjir di sini mah udah jadi langganan a. Kalau hujan gede, 10 menit aja udah langsung selutut banjirnya," kata Mulyadi saat berbincang dengan detikJabar di kiosnya, Rabu (14/12/2022).

Genangan akibat hujan deras terjadi kawasan Pasar Gedebage, Bandung. Polisi pun melakukan contra flow agar kendaraan dapat melintas.Genangan akibat hujan deras terjadi kawasan Pasar Gedebage, Bandung. Polisi pun melakukan contra flow agar kendaraan dapat melintas. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)

Mulyadi hanya bisa pasrah jika hujan deras sudah mengguyur wilayah Kota Bandung. Ia pasti langsung siap-siap menutup kiosnya karena pasti Pasar Induk Gedebage bakal diterjang banjir.

Seperti yang terjadi pada Senin (12/12/2022) kemarin, Mulyadi pun terpaksa menutup kiosnya lebih awal. Pikirnya, kalau tidak segera tutup, banjir bakal menerjang dan ia dipastikan bakal terjebak untuk pulang ke rumah.

"Kemarin aja pas banjir motor saya sampai mogok tiga kali, soalnya dimana-mana banjir pas mau pulang," ungkapnya.

Untungnya, Mulyadi telah memenuhi kiosnya dengan sejumlah meja untuk menyimpan beras-beras dagangannya. Jika tidak ada meja tersebut, Mulyadi pun dipastikan bakal rugi besar karena barang dagangannya basah diterjang banjir.

Tak hanya itu, Mulyadi hingga sekarang belum mau membersihkan sisa-sisa lumpur yang memenuhi kiosnya akibat banjir yang terjadi beberapa hari lalu. Ia sudah dilanda rasa malas lantaran menganggap banjir akan terjadi lagi ketika hujan deras mengguyur Kota Bandung.

"Ini saja lumpur belum saya bersihin dari kemari, hoream (malas) soalnya. Sudah pasti banjir lagi, jadi percuma dibersihin juga," pungkasnya.

(ral/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads