Jasad seorang bocah berhasil dievakuasi usai 19 hari tertimbun puing bangunan di Kampung Garogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Sabtu (10/12/2022) malam. Korban ditemukan saat relawan dan tim gabungan tengah membersihkan puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,6.
Informasi yang dihimpun, awalnya relawan berserta TNI dan Polri tengah melakukan pembersihan puing bangunan agar secepatnya masyarakat bisa kembali membangun rumah, sehingga tak berlama-lama tinggal di pengungsian.
Namun sekitar pukul 18.00 WIB, seorang warga mencium adanya bau busuk dari balik reruntuhan bangunan di Kampung Garogol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami langsung cek ke lokasi sesaat setelah dapat laporan. Setelah diperiksa, ternyata dipastikan jika ada korban tertimbun di balik puing bangunan tersebut," ujar Anggota Relawan Kolaborasi Kemanusiaan Robi Elansa, Minggu (11/12/2022).
Menurutnya korban baru bisa dievakuasi usai dua jam lebih relawan bersama TNI dan Polri menyingkirkan puing-puing bangunan yang menimbun korban.
"Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.30 WIB atau dua jam lebih setelah pertama kali ditemukan," ucap dia.
Dia menjelaskan dari hasil identifikasi, diketahui jika bocah tersebut berisinial R berusia 11 tahun. Menurutnya, orangtua dari R sudah berusaha mencari keberadaannya di antara puing bangunan rumahnya tetapi tak berhasil ditemukan.
Bahkan, lanjut dia, orangtua dari korban sudah mengikhlaskan jika pada akhirnya R tak berhasil ditemukan.
"Lokasi ditemukannya memang bukan di rumah yang ambruk tetapi diantara puing bangunan yang jatuh di gang sempit di kampung tersebut. Korban ditemukan dalam keadaan terkelungkup," ucap dia.
Dia menambahkan jika tubuh korban sudah membusuk dan sebagian kulitnya terkelupas. Tetapi orangtuanya mengenali korban dari pakaian yang dikenakannya.
"Kondisinya sudah terlihat tulang, karena belasan hari tertimbun. Tapi dari pakaian yang dikenakan, orangtuanya mengetahui jika tubuh bocah yang dievakuasi ialah R," ucapnya.
Robi mengatakan para relawan akan terus bersiaga di Cianjur membantu TNI dan Polri dalam membersihkan puing bangunan, sekaligus mencari korban yang diduga masih tertimbun.
"Kita masih siaga sampai beberapa waktu ke depan, sebab kemungkinan masih ada juga korban tertimbun yang harus dievakuasi. Slain itu kita bantu proses pembersihan puing bangunan agar korban bisa kembali bangun rumah dan Cianjur segera pulih," pungkasnya.
(iqk/mso)