Calon Penumpang Pecahkan Kaca Loket Stasiun Sukabumi Berprofesi Guru Ngaji

Calon Penumpang Pecahkan Kaca Loket Stasiun Sukabumi Berprofesi Guru Ngaji

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 09 Des 2022 22:24 WIB
Calon penumpang pecahkan kaca loket Stasiun Sukabumi karena tak diizinkan naik kereta lantaran belum vaksin.
Foto: Calon penumpang pecahkan kaca loket Stasiun Sukabumi karena tak diizinkan naik kereta lantaran belum vaksin. (Foto: Dok. Istimewa)
Sukabumi -

Pria berinisial IT (33) terduga pelaku perusakan kaca loket 2 Stasiun Sukabumi disebut berprofesi sebagai guru ngaji. Saat ini, dirinya masih menjalani pemeriksaan di Polsek Cikole Resor Sukabumi Kota.

"Untuk pelaku masih dilakukan pemeriksaan. (Profesinya) guru (agama), dulu pernah (ngajar di ponpes daerah Kadudampit, Sukabumi)," kata Kapolsek Cikole Resor Sukabumi AKPB NR Subarna kepada detikJabar, Jumat (9/12/2022).

Dia menyatakan terdapat dua keterangan berbeda antara saksi dan terduga pelaku soal cara memecahkan kaca loket 2 di Stasiun Sukabumi. Namun, keduanya menyebut jika IT menggunakan tangan kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk kaca loket 2 sendiri menurut keterangan saksi dipukul. Namun menurut keterangan terduga pelaku didorong menggunakan tangan," ungkapnya.

Terlepas soal itu, PT KAI Daerah Operasional 1 Jakarta telah membuat laporan resmi ke pihak kepolisian. "Terkait kejadian pengrusakan atau pemukulan kaca loket nomor 2 di PT KAI, dari pihak PT KAI sudah membuat laporan dan akan menyerahkan sepenuhnya kepada legal dari Daop 1 Jakarta," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kanit Reskrim Polsek Cikole Ipda Gun Gunawan menambahkan saksi dan terduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh Unit Reskrim Polsek Cikole. Terduga pelaku mengaku kepadanya bukan ustadz namun pernah bergabung dengan organisasi Ikatan Da'i Indonesia (Ikda) Kota Sukabumi.

"Lagi mintai keterangan saksi dan terlapornya. Dia tidak menyebutkan ustaz, cuma dia ikut perkumpulan Da'i Sukabumi karena ustaz bukan gelar kata dia," ucapnya.

Kapolsek Cikole Resor Sukabumi Kota AKBP NR Subarna mengatakan, mulanya IT memesan lima tiket kereta Pangrango dengan tujuan Sukabumi-Bogor. Namun, kedua anaknya tak memenuhi persyaratan terkait bukti vaksinasi COVID-19.

"(Dan itu membuat kesal) betul. Karena ter-cancel akhirnya yang terduga pelaku marah kepada security awalnya. Berikutnya sudah diamankan security kembali ke tiket karena komplain tiket ingin di cancel sedangkan kereta sudah berangkat," kata Subarna kepada detikJabar, Jumat (9/12/2022) malam.

Diberitakan sebelumnya, seorang oknum calon penumpang merusak loket stasiun karena tidak menerima saat tak diizinkan melakukan perjalanan Kereta Api (KA) oleh petugas.

Kahumas Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pengrusakan kaca loket itu menyebabkan satu petugas terluka terkena pecahan kaca. Pihaknya menuturkan akan mengambil tindakan tegas terkait peristiwa tersebut.

"Terkait pengrusakan di loket Sukabumi dan juga tindakan yang mencederai petugas yang dilakukan oleh oknum calon penumpang tentunya KAI Daop 1 Jakarta akan mengambil tindakan tegas," kata Eva.

(mso/mso)


Hide Ads