Setiap daerah di Indonesia pastinya memiliki julukan yang khas. Di Majalengka, Jawa Barat misalnya, ada daerah yang dijuluki 'Kampung TKW'.
Julukan ini diberikan untuk Kampung Kaputren, Desa Putri Dalem, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka.
Julukan itu melekat kuat karena penduduk di kampung tersebut, terutama perempuan, mayoritas bekerja di luar negeri. Meski begitu, Kampung Kaputren memiliki keistimewaan tersendiri. Banyaknya warga yang bekerja di luar negeri, membuat penduduk di kampung tersebut fasih menggunakan bahasa asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lurah Kampung Kaputren Yahya mengatakan ada sekitar 11 bahasa asing yang dikuasai warga Kaputren. Mulai dari bahasa negara-negara di Eropa, Asia, hingga Timur Tengah adalah bahasa yang mereka kuasai.
"Bahasa yang dikuasainya itu, yang tadinya (kerja) ke Timur Tengah ya, bahasa Arab. Tapi kan bahasa itu (Arab) beda-beda, walaupun di timur tengah juga. Kebetulan yang tadi di depan itu Ibu Uun, mahir banget bahasa Arabnya," kata Yahya kepada detikJabar belum lama ini.
"Bahasa yang dikuasainya itu ada Arab, Qatar, Kuwait, Inggris, Hongkong, Mandarin, Jepang, Korea, Brunei, Singapura dan Malaysia. Betul, karena mereka pernah kerja di sana," ujarnya.
![]() |
Para eks TKW di kampung tersebut juga masih menjaga kecakapannya dalam berbahasa asing. Tak jarang eks TKW itu kerap berbicara menggunakan bahasa negara asal tempat mereka bekerja dulu.
"Kami juga pernah bikin acara nganda (bercerita) dengan eks TKW. (Kegiatannya) tukar pengalaman dan pendapat," ucap Yahya.
Sementara itu, data yang diterima detikJabar, dari tahun 1990-an hingga sekarang, hampir 60 persen warga di kampung tersebut menjadi TKW atau sekitar 1.200 orang. Warga Kaputren yang menjadi TKW, rata-rata berusia 18-35 tahun.
"Kalau dihitung dari pertama tahun 90-an (sampai sekarang) itu, hampir 60 persen. Cuma kan sekarang, (sebagian) udah ada yang pulang dan sudah ada yang menetap lagi di sini, enggak berangkat lagi kesana," jelas dia.
(yum/orb)