Agus Sujatno (34), pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar sudah teridentifikasi. Dia lahir di Bandung hingga lulus SMA, lalu akhirnya diketahui keluarganya menetap di Sukaharjo, Jawa Tengah.
Menurut keterangan kakek tiri Agus, Supono, Agus sejak kecil tinggal bersamanya hingga menamatkan SMA di Kota Bandung. Semenjak lulus SMA itu, Agus mulai menunjukkan gelagat mencurigakan yang disinyalir Supono terpapar paham radikal.
"Saya sudah curiga sama anak ini terpengaruh itu semenjak dia lulus SMA. Soalnya waktu lulus, dia mutusin enggak tinggal di rumah. Dia ngontrak di Kebongedang (kelurahan di Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung) sama temennya," kata Supono saat ditemui di kediamannya, Rabu (7/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kecurigaan Supono yaitu, Agus memutuskan mengontrak di Antapani dengan alasan ingin mengajar mengaji. Namun, Supono sempat melarangnya dan meminta Agus supaya mengajar mengaji di lingkungan rumahnya di Cibangkong, Kota Bandung.
Namun permintaan itu ditolak Agus. Sejak saat itu, Agus memutuskan meninggalkan rumah dan tidak pernah memberi kabar lagi setelah pergi dari kediamannya.
"Pernah saya minta ngajar ngajinya di sini aja, enggak usah jauh-jauh ke Kebongedang. Tapi anaknya enggak mau, sampe akhirnya dia pergi dari rumah," ungkapnya.
![]() |
Sejak saat itu, Agus tak pernah lagi memberi kabar apapun kepada Supono yang telah mengurusnya dari kecil. Sampai akhirnya, kecurigaan Supono ini benar terjadi.
Agus pada 2017 pernah ditangkap Densus 88 atas keterlibatan aksi bom di Cicendo, Kota Bandung. Agus kemudian ditahan di Lapas Nusa Kambangan.
"Jadi sebelum ketangkap (tahun 2017) saya udah curiga, gelagatnya udah kelihatan soalnya. Dan ternyata kejadian kan, Agus ini pernah ketangkap kasus terorisme," ujarnya.
Ia pun mengaku kaget dan terpukul atas peristiwa ini. Ia sudah memastikan terduga pelaku bom bunuh diri itu merupakan cucunya setelah melihat dari foto-foto yang tersebar di jejaring media sosial.
"Kaget saya juga, terpukul rasanya. Padahal orangnya baik, nurut sama orang tua," pungkasnya.
(ral/yum)